Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI

Deretan Jenderal Asal Makassar Raih Pangkat Penuh Terbaru Sjafrie-Yunus Yosfiah

Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan jenderal bintang empat kepada dua tokoh militer asal Sulawesi Selatan. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok pribadi/tni/polri
DERETAN JENDERAL- Jenderal Asal Makassar, Sjafrie Sjamsoeddin dan Yunus Yosfiah mendapatkan pangkat jenderal kehormatan di upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Mereka menyusul jenderal TNI M Yusuf dan Jenderal Polisi Chairuddin Ismail. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan Jenderal bintang empat kepada dua tokoh militer asal Sulawesi Selatan

Hari ini, Jenderal Asal Makassar, Sjafrie Sjamsoeddin dan Yunus Yosfiah mendapatkan pangkat jenderal kehormatan di upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). 

Sehingga, mereka mengikuti jejak senior sebelumnya yakni Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 (29 Maret 1978 – 19 Maret 1983), Jenderal TNI M Yusuf dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (20 Juli 2001 – 3 Agustus 2001), Chairuddin Ismail

Pada bulan April tahun 1978, Jusuf diangkat ke posisi Panglima ABRI saat bersamaan mengambil posisi Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Sebagai Komandan, Jusuf ditugaskan oleh Suharto untuk memulai proses mengintegrasikan (Memanunggalkan) ABRI dengan rakyat

Jusuf juga bertanggung jawab atas ABRI Memasuki Desa (ABRI Masuk Desa).

Dalam program ini, ABRI dikirim ke daerah pedesaan untuk membantu dengan pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Prabowo Anugerahkan Dua Tokoh Militer asal Sulsel Pangkat Jenderal Bintang 4

Selama masa jabatannya sebagai Panglima ABRI, Jusuf mengembangkan reputasi sebagai Jenderal yang memperhatikan kesejahteraan anak buahnya. 

Chairuddin Ismail pernah menjadi Pejabat Sementara Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pjs. de facto Kapolri) menggantikan Jenderal Suroyo Bimantoro. 

Pada tanggal 2 Juni 2001, Presiden melantik Inspektur Jenderal Polisi Chairuddin Ismail sebagai Wakil Kapolri. 

Wakil Kapolri ini sebenarnya telah dihapuskan oleh Presiden sendiri melalui Keppres No. 54/2001 tertanggal 1 April 2001. 

Kabareskrim periode 2000-2001 ini pernah menjadi tim sukses pasangan capres Jusuf Kalla-Wiranto. 

Sjafrie dan Yunus adalah sahabat dan senior Prabowo Subianto di akademi militer dan TNI. 

Sjafrie Sjamsoeddin adalah letting dari Prabowo. 

Pria Ujung Pandang, Makassar, 30 Oktober 1952 ini adala alumni Akmil 1974. 

Dia saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) dalam Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

Dalam penugasan sebagai militer, Sjafrie pernah menjabay sebagai Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Dan Nanggala X Timor-Timur (1976), Dan Nanggala XXI Aceh (1987), dan Danyon 11

Ia juga pernah menjabat Dantim Maleo Irian Jaya (1987), Satgas Kopassus Timor Timur (1990), Dangrup A Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana (1995), Kasgartap-1 Ibu kota (1996), Kasdam Jaya (1996). 

DAPAT JENDERAL KEHORMATAN - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin berseragam dinas TNI Angkatan Darat (AD) saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengecek pasukan dalam upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Sjafrie mendapatkan Jenderal Kehormatan bintang 4.
DAPAT JENDERAL KEHORMATAN - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin berseragam dinas TNI Angkatan Darat (AD) saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengecek pasukan dalam upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Sjafrie mendapatkan Jenderal Kehormatan bintang 4. (Dokumentasi YouTube Puspen TNI)

Ketika berpangkat mayor jenderal ia menjabat sebagai Pangdam Jaya (1997), Aster Kasum TNI (1998), Sahli Polhukam Panglima TNI (1998), Koorsahli Panglima TNI (2001), Kapuspen TNI (2002). 

Pangkat tembus bintang tiga ketika menjabat Sekjen Kemhan (2005) era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seniornya di Akmil. 

Ia juga pernah menjaba Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (2010-2014) dan Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan (2019-2024). 

Muhammad Yunus Yosfiah juga mendapatkan jenderal kehormatan. 

Pria kelahiran lahir 7 Agustus 1944 adalah komandan dari presiden Prabowo ketika bertugas di TNI. 

Menteri Penerangan yang terakhir pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie ini adalah lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1965.

Yosfiah pernah menjadi Ketua Fraksi ABRI di MPR pada 1997. 

Ia pensiun dari TNI pada tahun 1999.

Pada 2002 Yosfiah menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Yosfiah juga adalah Sekretaris Jenderal PPP dari bulan Desember 2003 hingga tahun 2007.

Pada bulan Februari 2007 Yosfiah ikut dalam pemilihan Ketua Umum PPP, tetapi ia gagal.

Letjen TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah. Jenderal TNI yang pertama melarang penayangan film G30S. Sejarah film G30S, sosok Jenderal TNI yang melarang penayangannya sejak 1998. Alasan menghentikan tayangan film G30S.
Letjen TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah. Jenderal TNI yang pertama melarang penayangan film G30S. Sejarah film G30S, sosok Jenderal TNI yang melarang penayangannya sejak 1998. Alasan menghentikan tayangan film G30S. (Ist)

Ia pernah menjadi anggota DPR untuk periode 2004–2009 dari PPP mewakili dapil Sulawesi Selatan II dan duduk di Komisi XI.

Karier militer dimulai ketika menjabat Komandan Peleton Grup 2 Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)/Kopassandha, Komandan Kompi Grup 2, Komandan Kompi Grup 4, Komandan Batalyon Infanteri 744 (1977―1979), dan Wakil Komandan Grup 3 Kopassandha. 

Ia juga pernah menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Kodam XVI/Udayana, Komandan Komando Resor Militer 164/Wiradharma (1985–1987), Direktur Peningkatan Pembangunan dan Pendidikan Akademi Militer (1987–1989), Kepala Staf Kodam VI/Tanjungpura (1990–1993), Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (1993–1994), dan Panglima Kodam II/Sriwijaya (1994–1995). 

Ia mendapatkan pangkat letnan jenderal ketika menjabat sebagai Komandan Sesko ABRI (1995–1997), dan Kepala Staf Sosial Politik ABRI (1997). (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved