Makassar Mulia
Cita-cita Munafri Arifuddin, Ada Sekolah Rakyat dan MBG di Pulau
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berharap sekolah rakyat hadir di tengah-tengah masyarakat pulau.
Munafri siap menyiapkan lahan jika pemerintah pusat mendukung rencana ini.
Kata Munafri, ada lahan di Pulau Barrrang Caddi dan Barrang Lompo yang memungkinkan menjadi lokasi pembangunan sekolah Rakyat.
Menurutnya, masyarakat pulau sangat membutuhkan layanan pendidikan berkualitas untuk mencerdaskan generasi.
Paling tidak, anak-anak pulau bisa difasilitasi di satu tempat untuk memastikan pendidikan mereka.
Sejauh ini, mereka hanya memanfaatkan layanan pendidikan yang serba terbatas.
"Saya kemarin mencoba mencari bagaimana sih caranya, mudah-mudahan di pulau ini kita bisa bikin sekolah rakyat," ucap Munafri di Balaikota Makassar Jl Jenderal Ahmad Yani, Kamis (7/8/2025).
Sekolah Rakyat menggunakan konsep boarding atau berasrama.
Sehingga anak-anak bisa fokus belajar dan meningkatkan bakat minatnya secara maksimal.
Mereka tak lagi memikirkan tempat tinggal hingga akses penyeberangan antar pulau.
Selain itu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga harus menyasar anak-anak pulau.
Selama ini, MBG hanya terpusat di wilayah daratan atau perkotaan.
"Saya mau di pulau itu ada Sekolah Rakyat, ada juga MBG. biar kami yang siapkan tempatnya kalau dikasi izin," ujarnya.
Adapun syarat utama untuk pembangunan Sekolah Rakyat ialah memiliki lahan minimal 5 hektare lebih.
Munafri mengakui, susah mendapat lahan seluas tersebut di Kota Makassar.
Namun untuk Sekolah Rakyat di Pulau ia harap ada pengecualian, menyesuaikan kondisi dan kebutuhan warga setempat.
"Makanya saya coba bicara sama teman-teman di Kementerian PU. Misalnya kita punya lahan dua hektare, bisa tidak kita bikin pengecualian atau pengkhususan untuk pulau," kata Munafri.
"Kami coba terus bangun komunikasi supaya itu bisa terwujud. Kalau bisa, alhamdulillah. Kalau tidak, kita cari cara apakah membangun secara mandiri," sambungnya.
Selain pendidikan, Munafri juga berkomitmen menghadirkan transportasi yang layak untuk tenaga kesehatan dan guru yang dikelola pemerintah kecamatan.
Menurutnya, adanya kapal akan mempermudah akses dan mobilitas tenaga kesehatan dan guru yang bertugas di pulau.
Erwin Aksa: Sekolah Rakyat Bukti Pendidikan Tidak Harus Mahal
Sebelumnya, nggota DPR RI Fraksi Golkar Erwin Aksa menyebut Sekolah adalah bentuk nyata perlawanan terhadap ketidakadilan struktural dalam dunia pendidikan.
Sekolah Rakyat bukan hanya perlu dipertahankan.
Tetapi juga diperkuat, direplikasi, dan diakui secara sistemik.
“Sekolah Rakyat membuktikan bahwa pendidikan tidak harus mahal, tidak harus seragam, dan tidak harus tersentralisasi. Ia tumbuh dari akar rumput, dan justru karena itulah ia menyentuh kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Erwin Aksa, tokoh masyarakat dan penggiat pendidikan inklusif, Selasa (5/8/2025).
Menurut Erwin Aksa, Sekolah Rakyat menawarkan pendekatan belajar yang kontekstual, berbasis komunitas, dan menjunjung tinggi dialog serta empati sosial.
Kurikulumnya fleksibel, disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan peserta didik, mulai dari literasi dasar hingga keterampilan hidup.
Para pengajarnya bukan guru formal, tetapi warga, aktivis, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga yang bersedia berbagi ilmu.
Kini, sejumlah program pemerintah mulai bersinergi dengan gerakan ini.
Seperti bantuan BOP Nonformal, penguatan PKBM, dan pelatihan fasilitator. Namun tantangan masih besar: dari sisi pendanaan, legalitas, hingga keberlangsungan.
“Saya percaya bahwa negara tidak boleh abai terhadap Sekolah Rakyat. Justru inilah ladang kolaborasi terbaik antara masyarakat dan negara dalam mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambah Erwin Aksa.(*)