Makassar Mulia
Lontara + Jadi Aplikasi Unggulan Pemkot Makassar, Kota Makassar Dalam Satu Genggaman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar resmi meluncurkan aplikasi super apps bernama Lontara + (plus), yang menjadi aplikasi unggulan dalam mewujudkan pelayanan publik terintegrasi di Kota Makassar.
Peluncuran ini berlangsung dalam suasana santai di atas kapal Phinisi sambil menikmati senja di Pantai Losari, Kota Makassar, Sabtu (26/7/2025).
Dalam pengenalan apps tersebut, turut hadir Pimpinan Umum Tribun Timur, Andi Suruji, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda dan Kepala OJK Prov Sulsel dan Sulbar, Moch Muchlasin dan forkopimda lainnya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengatakan jika Lontara + merupakan aplikasi hasil kolaborasi dan partisipasi anak muda Makassar yang kreatif.
Nama Lontara + sendiri dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya lokal.
“Lontara ini bukan sekadar aksara, tapi juga naskah yang penuh nilai sejarah. Di Sulsel, kelestariannya masih dijaga hingga kini. Kami di Pemkot Makassar bahkan sudah mengombinasikannya dalam motif batik dengan tulisan lontara,” katanya.
Ia mengaku, Lontara + bukan sekadar aplikasi digital, melainkan bagian dari strategi pemerintah kota dalam mendigitalisasi layanan publik secara bertahap.
“Aplikasi ini adalah tuntunan dan bantuan untuk Kota Makassar dalam satu genggaman, nantinya, semua yang menjadi program dan keinginan pemerintah akan dideliver lewat platform ini," ungkapnya.
"Kami sadar aplikasi ini belum sempurna, tapi akan terus kami sempurnakan,” tambah dia.
Lontara + disebut sebagai aplikasi yang akan menyajikan data dan fakta secara real time, sekaligus menjadi media sosialisasi untuk meningkatkan literasi digital warga Makassar.
“Mudah-mudahan dalam satu tahun ke depan semuanya berjalan lancar dan stabil. Insyaallah, aplikasi ini bisa memberikan nuansa dan warna baru untuk Kota Makassar,” ujarnya.
Sementara itu, Tim Ahli Pemkot Makassar, Dara Nasution, menegaskan Lontara + merupakan program prioritas untuk menciptakan sistem pemerintahan terintegrasi.
“Saat ini ada 358 aplikasi di lingkungan Pemkot Makassar. Karena terlalu banyak, kami ingin menyatukannya dalam satu aplikasi yang memiliki seluruh fungsi-fungsi tersebut,” katanya.
Dara menyebut bahwa nilai utama dari Lontara+ adalah keterjangkauan, agar semua warga bisa mengakses dan memanfaatkannya dengan mudah.
“Dengan adanya Lontara+, kecepatan pengurusan layanan publik bisa jauh lebih cepat, efisien, dan menyeluruh,” jelasnya..
Lontara + diharapkan menjadi tonggak awal transformasi digital Kota Makassar, menuju tata kelola pemerintahan yang transparan, modern, dan berbasis teknologi.