Calon Jenderal
Sosok Letda Inf Akbar Abdurachman Calon Jenderal TNI Penerus Dudung Eks KSAD
Dudung menjabat Kepala Staf TNI AD sejak 17 November 2021 sampai 17 November 2023.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Letda Inf Muhammad Akbar Abdurachman.
Akbar calon jenderal TNI penerus sang ayah Jenderal Dudung Abdurachman.
Dudung pensiun saat menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Dudung menjabat Kepala Staf TNI AD sejak 17 November 2021 sampai 17 November 2023.
Kini anaknya sudah dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo melantik sekitar 2.000 perwira remaja TNI dan Polri pada Rabu, 23 Juli 2025.
Pelantikan dikemas dalam Upacara Prasetya Perwira (Praspa) di Istana Merdeka, Jakarta.
Seusai acara pelantikan, sejumlah perwira remaja dari TNI menjadi sorotan.
Pencapaian dan prestasi yang diraih, hingga memiliki keluarga dengan latar belakang militer.
Satu perwira remaja TNI menjadi sorotan yakni Letda Inf Akbar Abdurachman.
Lantas, siapakah Letda Inf Muhammad Akbar Abdurachman tersebut?
Sosok dan rekam jejak
Dikutip dari Bangkapos.com, Muhammad Akbar Abdurachman kini resmi menjadi perwira remaja Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Saat ini, ia pun resmi menyandang pangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri.
Letnan Dua (Letda) adalah pangkat dalam struktur kepangkatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang termasuk dalam golongan perwira pertama.
Pangkat ini adalah pangkat awal yang diberikan kepada lulusan Akademi Militer (Akmil) setelah menyelesaikan pendidikan.
Selain diberikan kepada para lulusan Akmil, pangkat Letda juga bisa disandangkan kepada:
- Bintara yang mendapat promosi ke jenjang perwira melalui Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa).
- Lulusan D3, D4, S1, dan S2 Profesi dari umum yang berhasil lulus Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Dikmapa PK TNI) selama 7 bulan untuk Dikmapa PK TNI Reguler dan selama 5 bulan untuk Dikmapa PK TNI Khusus Tenaga Kesehatan (Susgakes),
- Siswa Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI (Sekbang PSDP TNI),
- Siswa Komponen Cadangan TNI berlatar belakang Lulusan Sarjana/Diploma (Sederajat).
Sementara itu, Korps Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan pejalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.
Pasukan ini beroperasi garis depan dan menjadi tulang punggung kekuatan darat dalam pertempuran.
Letda Inf Muhammad Akbar Abdurachman merupakan putra dari mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman sendiri menjabat sebagai KASAD pada tahun 2021 hingga 2023.
Masuk Kopassus
Setelah resmi dilantik menjadi perwira TNI AD, Letda Inf Muhammad Akbar Abdurachman bertekad untuk masuk satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Hal itu, disampaikan oleh sang ayah Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman setelah mengikuti upacara pelantikan anaknya.
“Dia mau daftar masuk komando, Kopassus, insya Allah,” kata Dudung.
Sementara itu, Akbar mengaku bangga telah dilantik sebagai perwira oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan tekad untuk menjadi pemimpin yang baik dan mengabdi kepada bangsa.
“Cita-cita saya yang penting bisa berbakti kepada orang tua. Untuk masalah jabatan, itu nanti menyesuaikan,” ujar Akbar.
Sebagai tambahan informasi, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan sebuah pasukan elit dalam Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Kopassus dikenal juga sebagai Korps Baret Merah karena tradisi penggunaan baret merah oleh anggotanya.
Pasukan ini memiliki spesialisasi dalam operasi khusus, seperti kontra-terorisme, kontra-pemberontakan, pengintaian khusus, dan sabotase.
Adapun Prajurit Kopassus dikenal karena keterampilan dan kemampuan fisik, taktik, mental, dan teknik yang terlatih khusus.
Diisukan Gagal Masuk Akmil
Muhammad Akbar Abdurachman pernah menjadi topik perbincangan karena sempat diisukan gagal masuk pendidikan Akmil.
Isu tersebut mencuat dalam rapat Komisi I DPR pada September 2022.
Menurut pernyataan anggota DPR saat itu Effendi Simbolon, kegagalan itu disebut karena faktor umur dan tinggi badan.
Namun, Panglima TNI saat itu, Jenderal Andika Perkasa, mengonfirmasi bahwa anak Jenderal Dudung sudah diterima dan menjadi taruna Akmil.
Ia menegaskan bahwa proses seleksi tetap mengikuti aturan dan tidak ada perlakuan khusus.
Isu ini sempat dikaitkan dengan dugaan ketidakharmonisan antara dua jenderal tersebut, tapi keduanya menyatakan bahwa hubungan mereka tetap profesional dan baik-baik saja.
Profil Jenderal Dudung
Profil Dudung Abdurachman menjadi sorotan setelah dilantik jadi Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional/Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Dudung Abdurachman, yang lahir pada 19 November 1965 di Bandung, Jawa Barat.
Ia adalah putra dari pasangan Nasuha dan Nasyati bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi.
Ia adalah salah satu dari tujuh bersaudara dan menghabiskan masa kecilnya di Bandung.
Perjalanan pendidikannya dimulai dari SDN Patrakomala Bandung, tempat Dudung menempuh pendidikan dari tahun 1972 hingga 1979.
Setelah lulus, ia melanjutkan ke SMP Kartika XIX-1 Bandung dan menyelesaikannya pada tahun 1982.
Pendidikan menengahnya ia jalani di SMAN 9 Bandung hingga lulus pada tahun 1985.
Dari sini, Dudung menapaki jalan menuju Akademi Militer (Akmil), yang menjadi gerbang awal karier militernya.
Dudung merupakan lulusan Akmil angkatan 1988, dan sejak itu, ia mengisi berbagai posisi strategis di lingkungan TNI.
Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah ketika ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 2021, sebuah posisi yang ia emban hingga menjelang masa pensiunnya pada tahun 2023.
Sebelum menjadi KSAD, Dudung memimpin Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan Kodam Jaya/Jayakarta.
Keberaniannya mengambil tindakan tegas terlihat saat menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Pada masa itu, ia memerintahkan penurunan baliho-baliho milik Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta, kemudian menjadi sorotan publik.
Keputusan ini menunjukkan ketegasan Dudung dalam menjaga ketertiban.
Karier Dudung terus melesat.
Hanya dalam waktu kurang dari satu tahun setelah menjabat sebagai Pangdam Jaya, ia mendapat promosi menjadi Panglima Kostrad, menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono.
Puncak kariernya datang ketika pada 17 November 2021, Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi KSAD.
Harta kekayaan
Dudung juga mencatatkan harta kekayaan yang cukup signifikan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya pada 31 Desember 2022, total kekayaannya mencapai Rp 12.250.414.421.
Harta ini terdiri dari enam bidang tanah yang bernilai Rp 7.635.000.000, koleksi kendaraan yang mencakup 3 unit mobil dan satu unit motor senilai Rp 1.242.000.000, serta harta bergerak lainnya senilai Rp 1.026.000.000.
Selain itu, ia juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 2.347.414.421.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.