Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kongres PSI

Masih Mahasiswa Muammar Ferirae Gandi Rusdi Pimpin Eks Wakil Ketua DPRD di PSI Sulsel

Muammar Ferirae Gandi Rusdi akan memimpin Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (PSI Sulsel). 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
IG Fatmawati Rusdi/Dok pribadi
ANAK MAHASISWA- Muammar Ferirae Gandi Rusdi akan memimpin Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (PSI Sulsel). Ia menjadi pimpinand dari dua mantan wakil ketua DPRD yakni Rahmansyah dan Indira Mulyasari Paramastuti.  

TRIBUN-TIMUR.COM- Muammar Ferirae Gandi Rusdi akan memimpin Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan ( DPW PSI Sulsel ). 

Putra sulung Rusdi Masse ini hadir langsung dalam Kongres PSI 2025 yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada 19–20 Juli.

Berdasarkan data resmi yang diakses Tribun-Timur.com melalui laman KPU (https://infopemilu.kpu.go.id), nama Muammar Ferirae tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulsel.

Gandi masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah kampus Australia.  

Muammar menggantikan Muhammad Surya yang sebelumnya menjabat Ketua PSI Sulsel.

Terkait masuknya nama Muammar Ferirae sebagai Ketua DPW PSI Sulsel, Ketua Harian PSI Sulsel, Rahman Syah, menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan penuh DPP PSI.

"Itu sudah menjadi ranah DPP PSI," ujar Rahman Syah singkat saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).

Ia akan memimpin partai dengan politisi senior di bawahnya yakni Rahmansyah dan Indira Mulyasari Paramastuti

Mereka adalah mantan wakil ketua DPRD. 

Baca juga: Sosok Eks Kader Nasdem Indira Mulyasari Jadi Sekretaris PSI Sulsel


Rahmansyah

Mantan Wakil Ketua DPRD Gowa Rahmansyah pindah partai lagi. 

Kini menjabat Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (PSI Sulsel). 

Rahmansyah sebelumnya merupakan kader Partai Perindo.

Jauh sebelum itu, Rahmansyah merupakan politisi Partai Golkar.

Menurut Rahmansyah, Kongres PSI 2025 memberikan mandat yang jelas bagi pengurus di daerah.

"Di antaranya, menjalankan amanah Kongres PSI Solo secara menyeluruh," kata Rahmansyah

Selanjutnya, melakukan konsolidasi kelembagaan dan kepengurusan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di semua tingkatan.

Lalu, mensosialisasikan perubahan logo dan simbol partai, serta identitas baru PSI sebagai partai super terbuka bagi semua kalangan.

"Menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam tubuh PSI," tandasnya.

Rahmansyah pertama kali menjadi seorang politisi di Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) di Kabupaten Gowa. 

Saat itu, dia pun menjadi wakil ketua DPRD Gowa periode 2009-2014. 

PDK didirikan pada 23 Juli 2002 oleh dua orang pengamat politik, Ryaas Rasyid dan Andi Mallarangeng.

Ryaas Rasyid adalah tokoh politik dari Kabupaten Gowa. 

Ryaas Rasyid lahir 17 Desember 1949 adalah akademisi guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri. 

Ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 25 Januari 2010.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Persatuan Nasional dan anggota DPR–RI F–BPD periode 2004–2009

Pada tahun 2014 lalu, Rahmansyah bergabung ke partai Golkar. 

Ia pun terpilih melalui DPRD Sulawesi Selatan

Ia meraih kursi ketiga di Partai Golkar dengan perolehan 21.849 suara. 

Namun, dia mengundurkan diri di Partai Golkar karena masalah konflik internal. 

Ia tergabung dalam gerbong Syahrul Yasin Limpo saat konflik Nurdin Halid 2016 lalu. 

Setelah berhenti dari Golkar, Rahmansyah menjadi salah satu tim inti pemenangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar. 

Padahal, mereka adalah kompetitor dari Nurdin Halid-Andi sudirman Sulaiman pada pemilihan gubernur Sulsel 2018 lalu. 

Rahmansyah secara mengejutkan bergabung ke Partai Perindo pada Pemilu 2019 lalu. 

Ia bertarung di DPR RI dapil Sulsel I. 

Saat itu, ia meraih 19.525 suara, suara kedua setelah Indira Jusuf Ismail yang meraih 27.900 suara. 

Namun, sayang Perindo tak lolos pemilu 2019 lalu. 

Partai bentukan Hari Tanoe ini 3.738.320 suara sah, yang setara dengan 2,67 persen dari total suara nasional. 

Persentase ini berada di bawah ambang batas parlemen nasional (parliamentary threshold) sebesar 4 persen, sehingga Perindo tidak memperoleh kursi di DPR RI periode 2019–2024. 

Setelah pemilu itu, Rahmansyah pun berkarier sebagai direktur utama Perusda Gowa Mandiri, perusda Pemerintah Kabupaten Gowa, pada tahun 2021 lalu. 

Lama tak terdengar kabar, dia pun sudah bergabung lagi ke PSI. 

Rahmansyah diplot sebagai ketua harian DPW PSI Sulsel

Menurut Rahman, Kongres PSI 2025 memberikan mandat yang jelas bagi pengurus di daerah.

"Di antaranya, menjalankan amanah Kongres PSI Solo secara menyeluruh," kata Rahman Syah. 

Selanjutnya, melakukan konsolidasi kelembagaan dan kepengurusan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di semua tingkatan.

Lalu, mensosialisasikan perubahan logo dan simbol partai, serta identitas baru PSI sebagai partai super terbuka bagi semua kalangan.

"Menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam tubuh PSI," tandasnya.

 

Indira Mulyasari 

Sosok Indira Mulyasari Paramastuti, politisi perempuan kembali tampil di panggung politik Sulawesi Selatan (Sulsel).

Setelah beberapa tahun vakum dari aktivitas politik, Indira kini resmi menjabat sebagai Sekretaris DPW Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan ( PSI Sulsel ).

Nama Indira bukanlah wajah baru di dunia politik Makassar. 

Indira lahir pada 1 November 1983 di Kota Makassar. 

Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. 

Ayahnya, Ilham Muharram Djaya, dikenal sebagai seorang pengusaha sekaligus akademisi.

Sementara sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga.

Ia adalah mantan menantu dari Ketua DPW PSI Sulsel, Muhammad Surya. 

Indira pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Makassar periode 2014–2019 melalui Partai Nasdem.

Namun, di tengah masa jabatannya, Indira memilih mengundurkan diri demi mengikuti kontestasi Pilkada Makassar 2018.

Pada pemilihan tersebut, ia tampil sebagai calon Wakil Wali Kota Makassar.

Indira ikut bertarung mendampingi Danny Pomanto dalam pasangan DIAmi (Danny–Indira).

Namun, gagal melaju setelah didiskualifikasi pada Pilkada Makassar 2018. 

Kemudian, pada tahun 2019, Indira maju pada melalui Partai Nasdem di dapil Sulsel 2 DPRD Sulsel. 

Ia meraih 8.621 suara. 

Suaranya kalah dari Rezki Mulfiati Lutfi yang meraih 15.644 suara. 

Tak berhenti, ia pun menjabat sebagai juru bicara Tim Pemenangan Pilwalkot Makassar 2020 pasangan Danny Pomanto–Fatmawati Rusdi. 

Ia masih aktif sebagai pengurus Partai NasDem Sulsel dan organisasi Pemuda Pancasila. 

Di masa pemerintahan kedua Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar, Indira dipercaya menjadi Direktur Umum (Dirum) PDAM Kota Makassar.

Jabatan ini merupakan posisi strategis yang memperkuat kiprahnya di bidang birokrasi.

Indira mengaku dirinya tidak lagi aktif di partai politik sejak 2022. 

Namun kini, ia mantap bergabung dengan PSI. 

“Sejak 2022 saya tidak aktif lagi berpartai. Ketika ada kesempatan bergabung di PSI dan melihat peluang PSI untuk menjadi partai yang besar, saya ambil kesempatan itu,” ungkapnya kepada Tribun-Timur, Senin (21/7/2025).

Penunjukan Indira sebagai Sekretaris DPW PSI Sulsel berlangsung dalam momentum Kongres PSI 2025 di Solo, Jawa Tengah, yang digelar pada 19–20 Juli 2025. 

Ia mengatakan, amanah ini akan ia jalankan dengan penuh tanggung jawab dan komitmen membesarkan PSI di Sulsel.(tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved