Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KREKI dan AMDA Perkuat Sinergi Kesiapsiagaan Gempa dan Tsunami di Sulsel

Seminar ini menjadi langkah konkret memperkuat kesiapsiagaan terhadap potensi gempa megathrust dan tsunami di wilayah rawan bencana

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
SEMINAR KESEHATAN - AMDA International bekerja sama dengan Komunitas Relawan Kesehatan Indonesia (KREKI) sukses menggelar Seminar Internasional bertema “Understanding of Megathrust, Great Earthquake, and Preparing for the Great Tsunami: Scientific, Medical, and Humanitarian Perspectives” di Gedung Mother and Child, Lantai 8, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sabtu, 19 Juli 2025. Seminar ini menjadi langkah konkret memperkuat kesiapsiagaan terhadap potensi gempa megathrust dan tsunami di wilayah rawan bencana, serta mengintegrasikan pendekatan ilmiah, medis, dan kemanusiaan dalam menghadapi risiko kebencanaan yang semakin kompleks. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - AMDA International bekerja sama dengan Komunitas Relawan Kesehatan Indonesia (KREKI) sukses menggelar Seminar Internasional bertema “Understanding of Megathrust, Great Earthquake, and Preparing for the Great Tsunami: Scientific, Medical, and Humanitarian Perspectives” di Gedung Mother and Child, Lantai 8, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sabtu, 19 Juli 2025.

Seminar ini menjadi langkah konkret memperkuat kesiapsiagaan terhadap potensi gempa megathrust dan tsunami di wilayah rawan bencana, serta mengintegrasikan pendekatan ilmiah, medis, dan kemanusiaan dalam menghadapi risiko kebencanaan yang semakin kompleks.

Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Husni Tanra, Presiden AMDA International, dan dipandu oleh Prof. Irawan Yusuf sebagai moderator, dengan menghadirkan pakar-pakar nasional dan internasional dari berbagai sektor.

Prof. Shigeru Suganami dari Advisory Board AMDA International menyampaikan materi tentang prediksi dan kesiapan menghadapi tsunami, sementara Prof. Adi Maulana dari Universitas Hasanuddin menjelaskan mekanisme gempa megathrust dari sisi geologi dan tektonik.

Adapun Prof. Idrus A. Paturusi memaparkan strategi mitigasi menghadapi bencana megathrust dan gempa besar, serta Dr. Supriyantoro, Ketua KREKI, yang membawakan topik penting tentang penanganan korban dengan sistem triase pada situasi darurat gempa.

Seminar ini turut dihadiri oleh berbagai elemen tenaga kesehatan seperti AIPKI, AMDA Universitas di Makassar, residen anestesi dan ortopedi, mahasiswa AMSA dan TBM dari universitas di Makassar, serta relawan KREKI dan perwakilan lembaga pemerintah maupun non-pemerintah yang peduli terhadap penanggulangan bencana.

Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara AMDA Indonesia dan KREKI oleh Prof. Syarifuddin Wahid dan Dr. Supriyantoro sebagai bentuk komitmen kerja sama dalam respons kebencanaan nasional.

Selain sesi pemaparan dan diskusi ilmiah, kegiatan ini juga ditutup dengan simulasi penanganan bencana megathrust melalui format Top Table Exercise untuk meningkatkan kesiapan respons cepat dalam skenario gempa besar.

Indonesia sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik memiliki risiko tinggi terhadap gempa megathrust dan tsunami, sehingga seminar ini menjadi sarana strategis dalam membangun kesadaran lintas sektor tentang pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan yang terkoordinasi.

“Seminar ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mempererat sinergi antarsektor dalam menghadapi tantangan bencana geologi yang semakin kompleks dan dinamis,” ungkap dr. Muhammad Ihsan Kitta, M.Kes, Sp.OT(K), selaku Ketua Pengurus KREKI Wilayah Sulawesi Selatan.

 

Tags
Makassar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved