Makassar Mulia

Pasar Cidu Sempit dan Macet, Pemkot Uji Skema Jualan Bergilir

Humas Perumda Pasar
  PASAR CIDU: Plt Dirut Perumda Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arief (kiri), dan Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir (tengah), saat rapat penataan Pasar Cidu, Kamis (17/7/2025). Humas Perumda Pasar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kemacetan malam hari di Pasar Cidu, Jalan Tinumbu, Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, belakangan ini kerap dikeluhkan warga.

Setiap malam, pusat kuliner kaki lima di kawasan itu membuat arus lalu lintas tersendat karena sempitnya akses jalan.

Aktivitas pedagang, pengunjung, dan pengendara sering tumpang tindih di ruang terbatas yang tak dilengkapi kantong parkir.

Keluhan ini pun sudah sampai ke Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, meminta penanganan cepat dari Perumda Pasar Makassar Raya dan pemerintah kecamatan.

Dalam rapat koordinasi bersama perwakilan pedagang, Kamis (17/7/2025), Plt Direktur Utama Perumda Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arief, menyampaikan bahwa wali kota telah menginstruksikan agar fungsi jalan di kawasan tersebut dikembalikan.

“Kemarin aduan warga mengenai jalur jalan Pasar Cidu, kan kalau malam street food di sana. Itu hampir tiap malam kendaraan susah lewat karena ada pedagang, pengunjung dan pengendara, sementara jalannya sempit,” ujar Ali Gauli kepada Tribun Timur.

Lebar jalan di kawasan itu hanya 6–7 meter sementara aktivitas sangat padat.

Untuk itu dipilih beberapa solusi yang ditawarkan kepada pedagang agar suasana malam lebih kondusif.

Baca juga: Stadion Rp500 Miliar Jadi Magnet, Untia Tak Lagi Sekadar Kelurahan tapi Sentra Ekonomi Baru

Ali menjelaskan, Pemkot menawarkan penerapan sistem ganjil-genap malam hari dan sistem jual bergiliran antara pedagang kanan dan kiri jalan.

“Jadi konsepnya ganjil genap dan kiri kanan. Kalau di hari ganjil, pedagang di ruas kiri jalan yang berjualan, begitu juga besoknya, maka mereka bergantian supaya arus lalu lintas bisa terurai,” jelasnya.

Relokasi pedagang belum bisa dilakukan karena belum tersedia lokasi strategis.

Saat ini fokus penataan hanya pada pengaturan jadwal dan lokasi berjualan.

“Jadi konsepnya ganjil genap dan kiri kanan. Jadi kalau di hari ganjil pedagang yang ada di ruas kiri jalan yang menjual, begitu juga besoknya, jadi mereka bergantian supaya arus lalu lintas bisa terurai,” tambahnya.

Ali menyebut sudah mensosialisasikan konsep penataan kepada pedagang, khususnya tokoh pemuda pengelola Pasar Cidu. R

encananya, Perumda Pasar dan Kecamatan Bontoala akan memanggil kembali perwakilan pedagang untuk menyusun desain penataan pasar.

Dalam rapat juga terungkap indikasi penyewaan fasilitas umum dan sosial (fasum-fasos) di depan rumah atau ruko milik warga.

Status itu melanggar aturan, sehingga akan ditertibkan.

Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir, menegaskan bahwa penataan Pasar Cidu menjadi salah satu fokus utama pemerintah kecamatan saat ini.

Langkah ini dilakukan untuk mengelola dan menata ulang aktivitas pasar kuliner yang berada di Jalan Tinumbu, Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah.

Menurutnya, pembenahan ini bertujuan agar aktivitas perdagangan bisa lebih tertib, aman, dan tidak lagi menimbulkan kemacetan di malam hari.

Ia berharap, Pasar Cidu nantinya bisa menjadi ikon baru di Kecamatan Bontoala, khususnya dalam sektor kuliner malam.

Dalam rapat koordinasi bersama berbagai pihak, disepakati bahwa penataan ulang pasar merupakan kebutuhan yang mendesak.

Tujuannya tak hanya menciptakan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli, tetapi juga menarik lebih banyak pengunjung dan wisatawan.

Andi Akhmad menyebut, lingkungan pasar yang bersih dan rapi akan meningkatkan daya saing Pasar Cidu di tengah banyaknya pilihan destinasi kuliner di Makassar.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak, baik dari pemerintah kecamatan, Perumda Pasar Makassar Raya, hingga para pedagang.

Dengan kerja sama yang solid, pengelolaan pasar bisa berjalan baik dan tercipta suasana yang tertib serta aman setiap harinya.

“Kedepan akan disusun zonasi atau pengelompokan jenis dagangan agar tampilan pasar lebih teratur dan memudahkan pengunjung,” paparnya. (*)