Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Aturan Usang? Suporter PSM Makassar Desak PSSI Akhiri Larangan Away

The Macz Man dan Bonek Fort Rotterdam minta larangan suporter tandang dicabut. Mereka nilai kebijakan PSSI dan I-League tak lagi relevan.

|
Official PSM Makassar
LARANGAN AWAY – Suporter PSM Makassar saat memberikan dukungan di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (25/4/2025). Kelompok suporter The Macz Man dan Bonek Fort Rotterdam meminta larangan suporter away dicabut. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Desakan pencabutan aturan larangan suporter tandang makin mencuat jelang bergulirnya Super League 2025/2026.

Regulasi larangan kehadiran suporter tim tamu telah diterapkan PSSI dan I-League selama lebih dari dua tahun.

Aturan ini merupakan buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 2022 lalu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) The Macz Man, Mustafa, menilai larangan suporter tandang oleh PSSI dan I-League merupakan kebijakan yang mengada-ada. Menurutnya, aturan itu sudah tidak relevan dan terkesan seperti aturan usang yang dipaksakan.

Ia menyebut, jika Tragedi Kanjuruhan dijadikan dasar aturan tersebut, maka hal itu tidak tepat.

“Harusnya itu tidak ada larangan suporter away,” tegasnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Victor Dethan Cedera Ringan, Siap Tampil Lawan Filipina dan Malaysia

Mustafa menilai Tragedi Kanjuruhan bukan dipicu oleh suporter, sehingga kebijakan pelarangan dinilai tidak tepat sasaran.

Saat ini, pihak I-League disebut tengah mengkaji ulang aturan tersebut untuk musim mendatang.

Namun, laga dengan resistensi tinggi seperti Persebaya Surabaya vs Arema FC dan Persib Bandung vs Persija Jakarta tetap tak akan diizinkan dihadiri suporter tim tamu.

Mustafa mengakui bahwa pertandingan dengan tensi tinggi memang sebaiknya diatur secara khusus.

Namun, ia menolak jika semua pertandingan diberlakukan larangan yang sama.

“PSSI dan I-League buka mata, sehatkan pikiran. Kebijakan larangan away suporter adalah kebijakan salah."

"Harusnya sekarang dibuka, kecuali yang resistansinya cukup tinggi,” ujarnya.

Mustafa juga mencontohkan ajang Piala Presiden yang berjalan lancar tanpa kendala suporter tandang.

“Ini tidak sehat. Piala Presiden libatkan tim luar, tidak ada hambatan suporter away. Masa di liga masih dibatasi,” kata dia.

Dihubungi terpisah, anggota Bonek Fort Rotterdam, Virin, juga meminta larangan suporter away dicabut.

Ia menyebut Tragedi Kanjuruhan tidak melibatkan bentrokan antar suporter, melainkan antara suporter tuan rumah dan pihak keamanan.

Karena itu, ia menilai aturan pelarangan tersebut tidak adil jika diterapkan menyeluruh kepada semua kelompok suporter.

“Memang sepatutnya sudah dicabut (larangan suporter away),” sebutnya.

Terkait laga empat tim yang masih dilarang membawa suporter tamu, seperti Persebaya vs Arema maupun Persib vs Persija, Virin menyatakan kebijakan itu masih masuk akal.

Ia menilai kelompok suporter yang bersangkutan memang masih sulit berdamai.

Bahkan beberapa pertemuan di masa lalu menimbulkan korban.

Namun, untuk laga-laga lain, tidak seharusnya diberlakukan aturan serupa.

“Untuk empat tim ketemu, tidak usah (hadir suporter tamu). Kalau Persebaya vs PSM Makassar itu tak apa, aman,” ujarnya.

Bagi Edi, kehadiran dua kelompok suporter di stadion justru memberikan atmosfer positif.

“Yang pasti silaturahmi, menambah saudara (teman). Banyak teman, banyak rezeki,” ucapnya. (*)

 


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved