Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala AFF 2025

Jangan Terbuai Skor 8-0, Erick Thohir Peringatkan Timnas U-23: Ujian Sebenarnya Masih di Depan

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Malaysia dan Filifina pada laga selanjutnya di Piala AFF 2025.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok pssi
DRAWING ASEAN U23-Tim Indonesia U-23 tergabung di grup A bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam seusai hasil drawing ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025 di Bali, Jumat (30/5). Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Presiden AFF, Mayjen, Khiev Sameth. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Kemenangan besar Timnas Indonesia U-23 atas Brunei Darussalam dengan skor telak 8-0 di laga pembuka Grup A Piala AFF U-23 2025 memang membanggakan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan peringatan tegas,"ini belum apa-apa."

Dalam pernyataannya kepada awak media usai pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Erick meminta seluruh elemen tim untuk tidak larut dalam euforia.

Menurutnya, laga sesungguhnya justru berada di depan mata, melawan Filipina pada 18 Juli dan Malaysia pada 21 Juli.

“Saya sudah sampaikan ke pelatih dan manajer: jangan besar kepala hanya karena menang 8-0. Ujian berat justru ada di dua pertandingan selanjutnya,” tegas Erick.

Penampilan memukau Jens Raven yang mencetak enam gol juga mendapat apresiasi.

Baca juga: Penyerang Indonesia Jens Raven Top Score Piala AFF U23, Selebrasi Aura Farming Rayakan Gol Kelima

TOP SKOR SEMENTARA- Penyerang Timnas Indonesia U-23, Jens Raven merayakan gol ke gawang meLawan Brunei Darussalam di Stadion Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/7/2025). Raven sudah mencetak enam gol saat melawan Brunei Darussalam hingga menit ke-73.
TOP SKOR SEMENTARA- Penyerang Timnas Indonesia U-23, Jens Raven merayakan gol ke gawang meLawan Brunei Darussalam di Stadion Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/7/2025). Raven sudah mencetak enam gol saat melawan Brunei Darussalam hingga menit ke-73. (handover)

Namun Erick menekankan bahwa performa individu dan skor besar tidak boleh membuat tim kehilangan fokus.

“Saya apresiasi Raven dan tim. Tapi bukan berarti kita sudah hebat. Ini baru langkah awal,” ujar mantan Menteri BUMN tersebut.

Pelatih kepala Gerald Vanenburg pun mengamini pesan Erick.

Ia menyadari bahwa kemenangan atas Brunei bisa menimbulkan rasa puas yang berlebihan jika tidak dikendalikan.

“Kami tidak boleh puas. Brunei bukan patokan. Kita harus siap hadapi tekanan lawan berikutnya,” ujar Vanenburg.

Timnas U-23 Indonesia masih memiliki dua laga penting di fase grup. Kemenangan atas Filipina akan membuka jalan ke semifinal, tetapi laga klasik melawan Malaysia akan menjadi batu ujian yang sesungguhnya — baik dari sisi mental maupun taktik.

Dalam sejarah Piala AFF U-23, Indonesia baru sekali menjadi juara pada 2019, dan menjadi runner-up pada edisi 2023 setelah kalah adu penalti melawan Vietnam.

Kini, generasi baru Garuda Muda membawa harapan tinggi masyarakat untuk mengangkat kembali trofi tersebut.

Meski begitu, Erick Thohir mengingatkan agar dukungan publik tidak berubah menjadi tekanan berlebih. Ia meminta agar proses pembentukan tim dipahami sebagai bagian dari rencana jangka panjang PSSI.

“Kita harus tetap mendukung dengan semangat tinggi. Tapi ingat, ini proses jangka panjang. Jangan hanya nilai dari satu laga,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved