Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tambang Galian C Sinjai

Jalan Poros Sinjai–Kajang Licin karena Tambang, Ibu-ibu Jatuh dari Motor

Jalan poros Sinjai–Kajang licin karena tambang C Desa Tongke-tongke. Motor tergelincir, pengelola diminta pasang rambu dan tingkatkan penyiraman.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok. Wahyu Pandawa
TAMBANG SINJAI - Tangkapan layar detik-detik pengendara jatuh saat melintas di Jalan Poros Sinjai–Kajang. Pengendara tergelincir karena kondisi jalan licin akibat aktivitas tambang galian C . 

TRIBUN‑TIMUR.COM, SINJAI - Aktivitas tambang galian C di Desa Tongke‑tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulsel, meresahkan warga. 

Jalur truk pengangkut tanah timbunan membuat jalan poros Sinjai–Kajang menjadi licin.

Bahkan, sudah ada pengendara motor menjadi korban. 

Warga Wahyu Pandawa mengatakan ia menyaksikan peristiwa tersebut secara langsung, Rabu (16/7/2025).

“Tadi ada kecelakaan ibu‑ibu yang mengendarai motor terjatuh karena kondisi jalan yang licin,” ujar Wahyu.

Beruntung, kondisi pengendara yang belum diketahui identitasnya itu tidak serius.

“Alhamdulillah tidak ada lukanya yang fatal, hanya motornya yang rusak,” tambahnya.

Wahyu meminta pengelola tambang menyediakan rambu lalu lintas dan meningkatkan keselamatan para pengendara.

“Keselamatan pengendara harus diperhatikan, karena tidak ada rambu kecepatan ataupun peringatan di wilayah tambang tersebut,” ujarnya.

Pemilik Tambang Tanggapi

Pemilik tambang, Chaeril Anwar, menyatakan aktivitasnya memiliki izin resmi.

“Kami beroperasi taat aturan dengan mengantongi izin,” katanya.

Ia menyebut telah melakukan antisipasi dampak kegiatan tambang.

Salah satunya penyiraman jalan setiap hari.

“Sekedar info kami sudah melakukan langkah‑langkah untuk mengantisipasi semua dampak di sekitar tambang, kami setiap hari melakukan penyiraman,” jelasnya.

Meski demikian, Chaeril mengakui upaya itu belum maksimal.

“Kami akui memang belum maksimal. Insya Allah kita akan maksimalkan lagi,” ujarnya.

Tanah timbunan dari tambang dibawa ke Pelabuhan Larea‑Rea untuk kebutuhan pembangunan industri pabrik porang.

“Kami dari tambang menyuplai sekitar 150 hingga 200 ret per hari ke lokasi penimbunan pabrik porang,” tuturnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved