I-League Kabarnya Bolehkan Suporter Away Bertahap, PN-SSI: Apapun Syaratnya
Larangan suporter away berlaku pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sudah 2,8 tahun larangan suporter away belum ada tanda-tanda akan dicabut.
Larangan ini berlaku pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.
Belum lama ini pihak I-League baru akan mengevaluasi kebijakan larangan suporter away tersebut.
Kalau pun diterapkan, kemungkinan besar dilaksanakan secara bertahap.
“Kemarin (7 Juli 2025) sudah disampaikan pada press conference Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dilakukan bertahap musim ini,” ungkap Public Relations I-League, Syifa Nadhilah saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (16/7/2025).
Direktur Utama I-League, Ferry Paulus usai RUPS beberapa waktu lalu memang menyatakan bakal mengevaluasi regulasi tersebut. Kajian akan dilakukan.
"Terkait suporter tamu masih dalam pengkajian. Sebelumnya mungkin pintunya tertutup, kami sedang meminta persetujuan kepolisian supaya FIFA memberi restu untuk klub yang tidak punya resistensi," kata Ferry di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Baca juga: PSM Makassar Tour Pramusim ke Jakarta, Uji Coba Lawan Persita dan Kuching City FC

Namun, Ferry Paulu menutup pintu suporter away di stadion yang memiliki rivalitas tinggi, seperti Persebaya Surabaya dan Arema FC serta Persija Jakarta vs Persib Bandung.
“Untuk Arema vs Persebaya, masih tidak akan diizinkan untuk suporter away datang. Begitu juga suporter Persija ke Persib," sebutnya.
Menanggapi kabar suporter bisa away secara bertahap, Dewan Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI), Sadakati Sukma mengaku pihaknya belum mendapat penyampaian secara resmi, baik lisan maupun tulisan.
Walau begitu, pihaknya terus berkomunikasi dengan PSSI dan I-League agar larangan suporter away dicabut, apapun syaratnya.
“Intiya kami dari suporter siap menerima itu, kalau pun harus secara bertahap, kita lakukan secara bertahap, kalau dilakukan secara syarat, kami siap,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (16/7/2025).
Ia menyampaikan, pihaknya sangat mendorong transformasi sepak bola. Apalagi, rebranding dilakukan untuk musim 2025/2026.
“Suporter ke depan bisa jadi mitra, sama-sama PSSI dan I-League menciptakan iklim sepak bola dari sisi euforia bisa jalan baik, tertib dan tidak merugikan sepak bola Indonesia,” paparnya.
Larangan suporter away agak membingungkan. Pasalnya, di turnamen Piala Presiden 2025, suporter away dibolehkan.
Namun, di kompetisi resmi belum ada kepastian. Meski I-League telah menegaskan akan memberlakukan bertahap.
Hal ini membuat Sadakati Sukma mempertanyakan aturan larangan suporter tamu hadir.
PSSI berdalih larangan tersebut dari FIFA, tapi tak pernah diperlihatkan secara resmi kepada suporter.
Makanya, ia mendorong agar regulasi itu bisa dicabut. Kehadiran suporter tim tamu di Piala Presiden bisa menjadi acuan.
“Kami suporter bisa jalan bersama untuk jadi mitra, semua demi sepak bola Indonesia,” ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank ini.
Sadat membeberkan, pihaknya telah punya konsep untuk membantu PSSI dan I-League agar suporter away tertib.
Caranya dengan mendata para suporter tim tamu yang akan hadir menyaksikan laga.
“Suporter tim tamu harus koordinasi dengan tim tuan rumah sehingga hal yang bisa merugikan bisa diidentifikasi dan diminimalisir,” ucapnya. (*)
950 Personel Siaga Amankan Laga PSM Makassar vs Persebaya Surabaya di Parepare |
![]() |
---|
Gledson Lengkapi Aroma Samba di PSM Makassar, Total 6 Pemain Brasil Berseragam Juku Eja |
![]() |
---|
Tugas Berat PSM, Redam Rivera Otak Serangan Persebaya |
![]() |
---|
Gledson Sudah Tiba, Jadi Rekrutan Terakhir PSM Makassar Musim Ini? |
![]() |
---|
Waspadai Bonek Polisi Siaga Jelang PSM vs Persebaya di Stadion BJ Habibie, 1 Kompi Brimob Dikerahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.