Makassar Mulia

Camat BiringKanaya: Pilih Ketua RT yang Bisa Membangun dan Melayani

TRIBUN-TIMUR.COM
Camat Biring Kanaya, Juliaman  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan menggelar pemilihan RT dan RW secara serentak.

Rencananya sebanyak 4.965 Ketua RT dan 992 Ketua RW ini akan dipilih dalam kontestasi yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus atau September 2025 mendatang.

Menanggapi hal ini, Camat Biringkanaya, Juliaman kalau saat mereka terus menjaga kondusifitas masyarakat jelang pemilihan RT dan RW nanti.

"Semua lurah-lurah yang ada di Biringkanaya terus berkomunikasi dengan seluruh elemen masyarakat, sehingga pelaksanaan pemilihan dapat berlangsung lancar tanpa ada gesekan," ucap Juliaman saat dihubungi Tribun-Timur.com, Kamis (10/7/2025) malam.

Terkait alokasi anggaran untuk pemilihan RT dan RW ini, Juliaman mengatakan masih dalam proses pengajuan di Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemkot Makassar.

"Masih dalam proses pengajuan, nanti ada 110  TPS di Biring Kanaya,"ucapnya.

"Nanti BPM yang menyampaikan, terkait jumlah alokasi anggarannya kami belum tau pasti berapa,"sambungnya.

Menurutnya untuk sosok Ketua RT dan RW tepat untuk masyarakat ia sosok yang berkharisma serta ditokohkan masyarakat.

"Dan tentunya, dapat menyukseskan program pemerintah kota Makassar, juga bisa mengajak masyarakat untuk membangun wilayahnya,"tuturnya.

Selain itu, untuk memastikan keamanan pelaksanaan pemilihan RT dan RW ia juga akan melibatkan TNI dan Polri.

"Pasti dilibatkan seperti babinsa, babinkamtibmas, Satpol, FKPM dan Linmas,"ucapnya.

Sebelum, salah satu pemuda di Kelurahan Katimbang, Harlan (20) juga mendukung agar adanya pemilihan ketua RT dan RW.

"Saya setuju, kalau pemilihan RT dan RW dipilih sama masyarakat, karena selama ini langsung pemerintah yang pilih (RT dan RW)," ucap Harlan.

"Jadi biasanya warga tidak tau kalau RT dan RW telah berganti tiba-tiba,"sambungnya.

Ia juga mengungkapkan kalau, kerap terjadi tindakan kriminal dilingkungan, seperti ditemukan tempelan narkoba disela-sela batu saat malam hari.

Sebab itu, menurutnya perlu adanya pos ronda agar mencegah peredaran narkoba disekitar tempatnya tinggal.

"Saat ini kami perlu pos ronda, karena dikampung ini banyak sekali terjadi kasus seperti transaksi narkoba, pencurian, penjambretan,"sebutnya.

Ia mengkhawatirkan jika tidak ada pos ronda, maka warga tidak memiliki tempat titik untuk berkumpul.

"Tidak ada tempat kumpul warga saat malam, jadi bisa leluasa para pelaku kriminal,"ucapnya.(*)