Makassar Mulia
Pjs Ketua RT, Lurah, hingga Camat Harus Netral
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda telah menginstruksi agar pemerintah kecamatan mulai menggencarkan sosialisasi pemilihan Ketua RT RW.
Camat Mariso, Aswin Kartapati Harun mengaku telah menjalankan sosialisasi sejak adanya penunjukan Pjs Ketua RT/RW pada Maret lalu.
Salah satu hal yang disampaikan, seluruh Pjs RT/RW tidak boleh ikut berkontestasi dalam pemilihan yang akan dilaksanakan.
"Kita sudah melakukan sosialisasi secara otomatis saat penunjukan Pjs RT/RW, karena syarat jadi Pjs tidak boleh ikut pencalonan," ucap Aswin kepada Tribun Timur, Rabu (9/7/2025).
Aswin menegaskan, Pjs harus menjaga netralitas.
Ia tidak boleh menunjukkan keberpihakan atau terlibat secara langsung dalam promosi kandidat.
Netralitas tidak hanya berlaku bagi Pjs RT/RW tetapi juga pemerintah tingkat kelurahan hingga kecamatan.
"Kami selaku pemerintah, baik itu Pjs maupun lurah dan camat harus berdiri netral, menjadi jadi wasit pada saat pemilihan," ujarnya.
Pemilihan Ketua RT/RW secara demokrasi merupakan proses penting dalam menentukan pemimpin masyarakat di tingkat lingkungan.
Proses ini melibatkan seluruh warga masyarakat yang berdomisili di wilayah RT/RW tersebut.
"Pemilihan Ketua RT/RW adalah proses demokratis yang dilakukan untuk menentukan sosok pemimpin yang tepat," kata Aswin.
Menurutnya, pemilihan Ketua RT/RW menjadi salah satu upaya meningkatkan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan.
Dari proses ini masyarakat bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas dari tingkatan pemerintahan paling bawah.
Ketokohan kandidat Ketua RT/RW juga harus diperhatikan dengan baiik.
Yang paling penting, calon yang mendaftar murni sebagai warga atau berdomisili di wilayah yang sama.
"Nanti kita akan cek kesesuaiannya, jangan sampai ada warga dari wilayah luar mendaftar sebagai RT/RW di tempat lain," tegasnya.
Aswin tak menampik, sudah banyak masyarakat yang turun melakukan pendekatan ke akar rumput.
Calon kandidat juga sudah unjuk memperlihatkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial.
Paling tidak, itu menjadi bentuk kampanye kecil yang dilakukan untuk menggerakkan hati pemilik suara.
"Jadi kelihatan, ada yang tadinya jarang ke masjid, banyak yang mulai pergi memperlihatkan dirinya, banyak yang bantu-bantu tetangganya, ini sesuatu nilai positif sehingga dibawah muncul kepedulian tinggi," tuturnya.
Pada dasarnya, Pemerintah Kecamatan sudah siap menyambut pesta demokrasi RT/RW ini. Mereka sisa menunggu arahan atau petunjuk teknis dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM).(*)