Makassar Mulia

Sampah Tak Kunjung Diangkut, RT Turun Langsung Temui Warga Beri Penjelasan

TRIBUN-TIMUR.COM/RISMA
KELUHAN WARGA - Penjabat Sementara (PJ) Ketua RT 4, Kamaruddin Dg. Limpo (56) sampaikan keluhan warganya pada Sabtu, (5/7/2025) pagi di Jl Skarda Lorong 2, Kota Makassar. Warga RT 4 keluhkan pengangkutan sampah yang sering terlambat.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Warga RT 4 RW 7, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar mengeluhkan pengangkutan sampah yang sering terlambat. 

Sampah di setiap rumah warga sering menumpuk sebab mobil pengangkut tidak datang tepat waktu.

Penjabat sementara (PJ) Ketua RT 4, Kamaruddin Dg. Limpo (56) mengatakan keterlambatan sering terjadi karena kemacetan di wilayah Antang sebagai tempat pembuangan sampah utama Kota Makassar. 

Meski begitu, ia tetap berusaha menjaga komunikasi dengan warganya. 

"Kalau petugas lambat datang, saya datangi warga satu-satu. Beri pemahaman kalau mobil sampahnya lagi macet di Antang," ujarnya saat di temui di kediamannya, Sabtu (5/7/2025).

Dikenal sebagai sosok yang dekat dengan warganya. Kamaruddin selalu menyempatkan untuk terjun langsung menangani persoalan di lingkungan RT-nya, termasuk soal kebersihan dan kegiatan kerja bakti.

"Warga semangat kalau kerja bakti. Saya rutin adakan setiap tanggal 2 di awal bulan. Mereka juga aktif kalau ada kegiatan lingkungan lainnya," tambahnya.

Selain itu, Kamaruddin menegaskan calon yang layak dipilih adalah sosok yang benar-benar dekat dengan warganya. 

"Pemimpin itu harus hadir di tengah-tengah warga. Turun langsung dan ikut kerja di lapangan," tegasnya.

Senada dengan Ketua RT, salah satu warga RT 4, Adit (20), juga menyampaikan harapannya kepada calon ketua RT. 

Bagi Adit, kemampuan bersosialisasi langsung dengan warga menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki ketua RT.

"Semoga ketua RT yang baru bisa aktif bersosialisasi. Mau dengar keluhan warga, dan bisa menjalankan program kerjanya dengan baik," kata Adit. 

Adit juga menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran secara transparan. Khususnya untuk kebutuhan perbaikan jalan.

"Anggaran untuk perbaikan jalan, semoga bisa digunakan sebagaimana mestinya dan benar-benar bermanfaat untuk warga," tutupnya.