Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tarif Ojol

Respon Beragam Driver Ojek Online di Makassar Merespon Rencana Kenaikan Tarif

Ada yang sepakat, namun ada juga yang khawatir mempengaruhi jumlah penumpang.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: AS Kambie
Dok. Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
TARIF OJOL - Driver ojek online menunggu penumpang di Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (1/7/2025). Rencana pemerintah menaikkan tarif ojol ditanggapi beragam driver. 

"Otomatis berpengaruh sama keadaan driver, jumlah orderan juga kemungkinan berkurang karena kan naik, berpengaruh," ucapnya.

Terlebih kata Andi, jumlah driver ojek online dengan beragam aplikator di Kota Makassar, kian bertambah.

Ia pun berharap agar kebijakan yang akan diambil pemerintah dapat dipertimbangkan secara matang.

Ayah dua orang anak ini, kebijakan itu berat sebelah hingga berdampak pada para driver.

"Karena kan kebijakan pemerintah itu ke driver hanya melalui aplikator. Kalau aplikator punya kebijakan  kepada mitranya otomatis kami driver aman," ucap Andi.

"Tapi kalau berat sebelah, takutnya berdampak sama kami pendapatan harian berkurang," lanjutnya.

Terpisah, perwakilan Komunitas Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak), Ghele, mengatakan, ada sisi positif dan negatif di balik rencana kebijakan itu yang harus dipertimbangkan secara matang.

Dari sisi rasionalisasi tarif kata Ghele, dirinya mengapresiasi rencana kenaikan tarif tersebut.

Hanya saja, kebijakan itu kata dia, belum menjadi solusi dari substansi permasalahan transportasi online.

Ghele mengharapkan, pemerintah fokus pada regulasi atau payung hukum yang berlaku secara nasional.

"Artinya ada regulasi yang dibuat yang artinya tidak hanya setingkat permen (peraturan menteri), tetapi bisa berbentuk undang-undang atau apalah yang bersifat nasional," ucapnya.

Tujuannya kata dia, agar ada rujukan tetap dari aplikator dalam mengeluarkan kebijakan terhadap mitra dan konsumennya.

"Sebenarnya kan sekarang ini, keluar dari tupoksinya masing-masing. Kayak aplikator, aplikator kan tidak dalam konteks dia yang bisa menentukan tarif kemudian diaplikasikan," jelasnya

Masalah krusial yang mestinya dipikirkan pemerintah lanjut Ghele adalah, bagaimana mengatur rasio jumlah penumpang dan driver yang ada di setiap kota atau provinsi.

"Kalau supply dan demand-nya tidak dijaga itu kan percuma," kata Ghele.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved