Sekolah Rakyat Sulsel
15 Sekolah Rakyat di Sulsel Akan Tampung 1.750 Siswa, Launching 14 Juli
Sebanyak 15 Sekolah Rakyat di Sulsel siap tampung 1.750 siswa dari keluarga miskin. Launching serentak digelar pada 14 Juli 2025.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Laporan Wartawan Tribun Timur, Renaldy Cahyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak 15 Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun ajaran 2025–2026.
Sekolah ini merupakan bagian dari program nasional gagasan Presiden Prabowo Subianto, bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Lima belas sekolah rintisan ini akan menampung sebanyak 1.750 siswa baru di seluruh Sulsel.
Sekolah-sekolah tersebut dibagi dalam tiga kategori berdasarkan penyedia infrastruktur pendidikannya.
Pertama, kelompok 1A yang disiapkan Kementerian Sosial, berlokasi di Kabupaten Gowa, Takalar, dan dua sentra di Makassar.
Baca juga: 13 Ribu Siswa Terancam Tak Tertampung di PPDB 2025, Disdik Sulsel Siapkan Opsi Tambahan Rombel
Kedua, kelompok 1B yang disiapkan oleh pemerintah daerah, masing-masing dua sekolah di Sinjai, dan masing-masing satu di Makassar, Barru, Sidrap, Wajo, dan Soppeng.
Ketiga, kelompok 1C merupakan hasil kolaborasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan pemerintah daerah, yakni di BLK Bone dan BLK Parepare.
Total 15 sekolah ini merupakan bagian dari target nasional 20.000 siswa Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Launching nasional akan digelar pada 14 Juli 2025.
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, mengatakan program ini merupakan langkah nyata dalam mencerdaskan bangsa.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto memiliki tujuan besar, yaitu bagaimana memotong rantai kemiskinan di Indonesia. Dan ternyata jawabannya adalah: memutus kemiskinan dimulai dengan mencerdaskan bangsa,” katanya, Selasa (1/7/2025).
Menurut Malik, Kementerian Sosial ditunjuk langsung Presiden untuk memimpin pembangunan 100 sekolah rintisan dan 100 sekolah permanen setiap tahun secara nasional.
Untuk Sulsel, 15 sekolah telah ditetapkan dan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025–2026.
Peluncuran nasional Sekolah Rakyat akan dilakukan secara serentak oleh Presiden pada 14 Juli 2025.
Di Sulsel, sekolah-sekolah ini diharapkan menjadi pijakan awal dalam pemerataan pendidikan dan pengentasan kemiskinan.
“Kita berharap program ini mendapat dukungan dari semua pihak, karena ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa, khususnya anak-anak dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Targetnya adalah peserta didik dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTESN).
Sekolah Rakyat dibuka untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan standar pendidikan nasional.
Materi diajarkan meliputi pelajaran formal, penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
"Kita akan kembali mengembangkan SMA unggulan termasuk Sekolah Rakyat," kata Andi Sudirman di Rujab Gubernur Sulsel, Jumat (2/5/2025).
Pemprov Sulsel juga menyiapkan program afirmasi untuk memperluas akses pendidikan berkualitas.
"Insya Allah, kita juga punya program afirmasi untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Jadi kita harapkan pengembangan ini akan meningkatkan mutu pendidikan di Sulsel," ungkapnya.
Langkah selanjutnya adalah peningkatan kualitas guru dan tenaga pengajar.
Sistem pembelajaran hybrid akan diterapkan dengan melibatkan guru-guru ekspertis dari berbagai lembaga, termasuk LPDP.
Para guru tersebut akan masuk ke sekolah dan memberikan pengetahuan baru kepada siswa.
"Kita akan lakukan hybrid. Akan melibatkan guru-guru ekspertis, misalnya dari LPDP, untuk masuk mengajar di sekolah-sekolah," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.