KUR di Sulsel
Penyaluran KUR di Sulsel Capai Rp6,58 Triliun, Turun 8,29 Persen Dibanding Tahun Lalu
Penyaluran KUR di Sulsel per Mei 2025 turun 8,29 persen jadi Rp6,58 triliun. Pertanian jadi sektor paling dominan, disalurkan BRI hingga BSI.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Mei 2025 tercatat Rp6,58 triliun.
Angka ini turun 8,29 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan Mei 2024 yang mencapai Rp7,18 triliun.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulsel, Supendi, menyebut penyaluran terbesar tetap berasal dari KUR Mikro sebesar Rp5,04 triliun kepada 110.350 debitur.
Kemudian, KUR Kecil sebesar Rp1,54 triliun dengan 5.899 debitur, dan KUR Super Mikro sebesar Rp6,17 miliar untuk 4.659 debitur.
“Yang cukup menggembirakan beberapa bulan ini, sektor unggulan di Sulawesi Selatan mendapatkan penyaluran paling besar, yaitu pertanian, perburuan, dan kehutanan,” katanya dalam konferensi pers Kinerja APBN Anging Mammiri periode Juni melalui YouTube Sekretariat Bersama PWK Kemenkeu Sulsel, yang dipantau Tribun-Timur.com, Rabu (25/6/2025).
Secara rinci, sektor usaha dengan penyaluran KUR terbesar yakni:
Pertanian, perburuan, dan kehutanan: Rp3,18 triliun untuk 61.633 debitur
Perdagangan besar dan eceran: Rp2,15 triliun untuk 33.702 debitur
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya: Rp463 miliar untuk 9.527 debitur
Perikanan: Rp245 miliar untuk 5.007 debitur
Industri pengolahan: Rp241 miliar untuk 3.770 debitur
Sektor lainnya: Rp297 miliar untuk 3.280 debitur
Adapun penyalur KUR terbesar masih dipegang Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp5,30 triliun kepada 106.802 debitur.
Disusul:
Bank Mandiri: Rp815 miliar kepada 5.849 debitur
BPD Sulselbar: Rp143 miliar kepada 1.048 debitur
BNI: Rp133 miliar kepada 493 debitur
Bank Syariah Indonesia (BSI): Rp119 miliar kepada 669 debitur
Bank lainnya: Rp63 miliar kepada 2.058 debitur
Penyaluran Ultra Mikro Turun Drastis
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Sulsel hingga Mei 2025 tercatat Rp48,32 miliar.
Angka ini turun drastis sebesar 62,07 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp127,39 miliar.
“Kami masih meneliti kenapa terjadi kontraksi yang cukup dalam,” kata Supendi.
Dari sektor usaha, penyaluran UMi terbesar masih dipegang perdagangan besar dan eceran sebesar Rp47,24 miliar kepada 8.334 debitur.
Disusul sektor:
Penyediaan akomodasi dan makan minum
Pertanian, perburuan, dan kehutanan
Industri pengolahan
Konstruksi
Penyalur UMi terbesar yakni Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan total Rp41,89 miliar kepada 7.884 debitur.
Kemudian disusul Pegadaian, PT Bahana Artha Ventura, dan KSPPS BMT Al Amanah Sinjai. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.