Makassar Mulia

Munafri Arifuddin Komitmen Entaskan Disparitas Pembangunan di Makassar

ISTIMEWA
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menghadiri Pembekalan Teknis dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi yang diselenggarakan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar. Kegiatan berlangsung di Auditorium Balai Jasa Konstruksi, Jl Batara Bira No 36 Baddoka Makassar,  Senin (23/6/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapasitas tenaga kerja konstruksi agar pembangunan infrastruktur berjalan sesuai standar dan regulasi. 

Hal tersebut disampaikan Munafri saat menghadiri Pembekalan Teknis dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi yang diselenggarakan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar. 

Kegiatan berlangsung di Auditorium Balai Jasa Konstruksi, Jl Batara Bira No 36 Baddoka Makassar,  Senin (23/6/2025).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan pemberian apresiasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbaik pada ajang Konstruksi Indonesia 2024.

Dalam kegiatan ini, Pemkot Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum diberikan penghargaan atas peringkat pertama nasional dalam kategori kinerja pembinaan dan penyelenggaraan jasa konstruksi pada ajang tersebut. 

"Kami apresiasi kinerha Dinas PU Makassar. Penghargaan ini bukan semata untuk Dinas, tetapi untuk seluruh masyarakat Makassar," kata Munafri. 

Menurutnya, pencapaian ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Kota Makassar.

Menurut Munafri, sektor jasa konstruksi merupakan bagian krusial dalam pembangunan daerah dan nasional.

Sektor ini berperan strategis dalam mempercepat tercapainya target pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas tinggi. 

Karena itu, uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi ini dinilai penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing.

Munafri menegaskan komitmennya, pembangunan di Kota Makassar akan terus digalakkan, baik dari sisi fisik maupun sumber daya manusianya. 

Ia menyinggung rencana penyelesaian 17 kantor kelurahan dalam kurun waktu lima tahun ke depan serta peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan.

"Kami ingin menjadikan Makassar sebagai kota inklusif dan berkeadilan. Tidak hanya anak-anak dari keluarga mampu yang bisa menikmati fasilitas pendidikan yang layak, tetapi semua anak Makassar harus merasakan hal yang sama," jelasnya.

Tak hanya fokus di daratan, Wali Kota juga memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan di wilayah kepulauan Kota Makassar. 

Ia menilai bahwa disparitas pembangunan antara pulau dan daratan masih besar, terutama dalam akses listrik, pendidikan, dan kesehatan.

"Saya sudah turun langsung ke beberapa pulau terluar di Makassar, untuk melihat kondisi nyata di sana. Banyak sekolah yang masih minim fasilitas," tuturnya.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk memastikan pemerataan pembangunan dataran dan pulau, tidak ada yang tertinggal," tambahnya.(*)