Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Mayor Atang Sutresna Sang Penjaga Merah Putih di Timur Jauh, Gugur dalam Operasi Seroja 1975

Operasi Seroja dilancarkan sebagai respons atas tindakan sepihak Partai Fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur. . .

Editor: Sakinah Sudin
Sumber: Tiktok @pak.asisten3/ Instagram @penkopassus
KSATRIA BARET MERAH - Potret Letkol Atang Sutresna di medan operasi (kiri) dan sampul buku Ksatria Baret Merah Edisi 6: Kisah Keberanian Letkol (Anm) Atang Sutresna. (Kolase Tribun-Timur.com) 

Operasi Seroja dilancarkan sebagai respons atas tindakan sepihak Partai Fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur secara sepihak pada 28 November 1975. 

Operasi ini disebut sebagai operasi militer berskala besar yang pernah dilakukan Indonesia, melibatkan tiga matra TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Sekilas sejarah soal wilayah Timor Timur, sejak abad ke-16, menjadi wilayah koloni Portugis, disebut sebagai Timor Portugis.

Situasi mulai berubah sejak 25 April 1974. Sewaktu terjadi kudeta militer, dikenal dengan sebutan Revolusi Anyelir terjadi di Portugal.

Peristiwa itu turut memengaruhi nasib Timor Timur.

Pasalnya, Presiden Spinola, yang baru saja berkuasa di Portugal, melakukan dekolonialisasi bagi daerah-daerah jajahannya.

Hal tersebut menyebabkan wilayah Timor Timur mengalami kekosongan kekuasaan.

Sehingga memicu lahirnya partai politik di Timor Timur, yaitu Partai Apodeti (Asosiasi Demokratik Rakyat Timor), Partai Fretilin (Front Revolusioner Independen Timor Timur) dan UDT (Uni Demokratik Timur).

Mereka memiliki perbedaan prinsip, soal masa depan Timor Timur.

2. Perseteruan Partai dan Kemenangan Fretilin

Perseteruan ketiga partai tersebut, membuat masa depan Timor Timur menjadi tak menentu.

Partai Fretilin sangat pro-kemerdekaan, Apodeti menginginkan integrasi dengan Indonesia, sedangkan UDT lebih moderat.

Situasi semakin memanas usai muncul isu, bahwa sayap radikal Partai Fretilin akan mengubah Timor Timur menjadi negara komunis.

Menanggapi kudeta oleh UDT pada 11 Agustus 1975, Partai Fretilin segera membentuk sayap bersenjata yang disebut Falintil.

Akhirnya Partai Fretilin muncul sebagai pemenang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved