Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Dihantui Kutukan Striker Asing, Diminta Selektif Jelang Musim 2025/2026

Reinaldo da Costa mencetak sembilan gol dari 17 laga, namun tetap dilepas di putaran kedua dan digantikan oleh Pavel Purishkin

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
PSM Makassar
PSM – Penyerang PSM Makassar, Joao Albertine Pereira atau Balotelli selebrasi usai mencetak gol penalti ke gawang Persita Tangerang pada pekan ke-34 Liga 1 2024/2025 di Stadion BJ Habibie 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Jelang bergulirnya Liga 1 musim 2025/2026, PSM Makassar diminta lebih selektif dalam merekrut striker asing

Pasalnya, sejak era Liga 1 bergulir pada 2017, tim berjuluk Juku Eja ini kerap mengalami kendala dalam hal konsistensi penyerang asing, terutama terkait performa dan pergantian di tengah musim.

Sejak 2017, hampir setiap musim PSM mengganti striker asingnya di paruh kompetisi.

Tren tersebut kerap tidak membawa dampak signifikan terhadap lini serang tim.

Pada musim 2017, Reinaldo da Costa mencetak sembilan gol dari 17 laga, namun tetap dilepas di putaran kedua dan digantikan oleh Pavel Purishkin yang hanya mencetak empat gol dari 13 pertandingan.

Musim berikutnya, Bruce Djite hanya mampu mencetak satu gol dari 10 laga akibat cedera dan digantikan oleh Sandro yang mencetak empat gol dari 11 pertandingan.

Di Liga 1 2019, PSM merekrut Eero Markkanen yang mencetak 10 gol dari 19 laga, namun tetap digantikan oleh Amido Balde yang juga tampil kurang maksimal dengan enam gol dari 14 laga.

Musim 2020 yang terhenti akibat pandemi COVID-19 menyaksikan Giancarlo Rodrigues dan Osas Saha hanya tampil sebentar.

Giancarlo mencetak empat gol dari tujuh laga, sementara Osas hanya tampil sekali.

Pada musim 2021, Anco Jansen dan Gol-Gol Mebrahtu juga gagal memenuhi ekspektasi. Anco hanya mencetak lima gol dari 20 laga, dan Gol-Gol tidak mencetak satu gol pun dalam tujuh pertandingan.

Musim 2022/2023 menjadi pengecualian, saat PSM mempertahankan striker asingnya sepanjang musim.

Everton Nascimento mencetak delapan gol dari 29 laga dan berkontribusi besar dalam membawa PSM meraih gelar juara.

Namun, kebiasaan lama kembali terjadi musim 2023/2024. Everton dilepas setelah hanya mencetak satu gol dari 15 pertandingan.

Ia digantikan oleh Victor Mansaray yang mencetak empat gol dari 16 laga.

Musim 2024/2025, PSM kembali melakukan pergantian striker asing.

Adilson Silva dan Tito Okello dilepas di pertengahan musim setelah performa buruk, masing-masing mencetak nol dan dua gol

Keduanya digantikan oleh Joao Albertine Pereira (Balotelli) dan Matheus Silva. Balotelli mencetak lima gol dari 14 laga, sementara Matheus hanya mencetak dua dari 12.

Satu-satunya yang bersinar adalah Nermin Haljeta yang mencetak 12 gol dari 31 laga.

Namun, pemain asal Bosnia itu memutuskan hengkang jelang musim 2025/2026.

Pengamat sepak bola Sulsel, Imran Amirullah, menyebut beberapa faktor penyebab gagalnya striker asing PSM, di antaranya kualitas pemain, adaptasi terhadap lingkungan dan tim, serta karakter permainan yang tidak sesuai dengan identitas PSM.

“PSM punya karakter bermain cepat, ngotot, dan pantang menyerah. Banyak striker asing yang tak cocok dengan karakter ini,” ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (17/6/2025).

Imran menyarankan agar proses perekrutan striker tidak hanya mengandalkan curriculum vitae (CV) dan potongan video.

“Harus dilihat langsung aksinya. Dulu Erwin Aksa pernah lakukan itu saat datangkan Oscar Aravena dan Cristian Gonzales pada 2003. Mereka total mencetak 59 gol,” tambahnya.

Dengan catatan tersebut, PSM Makassar diharapkan lebih berhati-hati memilih striker asing untuk musim 2025/2026, agar tak terjebak dalam "kutukan" pergantian striker di tengah musim.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved