Makassar Mulia
Begini Gaya Munafri dan Sekda Makassar Gowes Pakai Sepeda Kasta Tertinggi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengisi akhir pekannya dengan bersepeda, Minggu (15/6/2025).
Munafri gowes dari Balai Kota Makassar, melewati Jl Jenderal Ahmad Yani, Jl Jenderal M Jusuf, Jl Urip Sumoharjo, Jl AP Pettarani, Jl Landak, Jl Veteran Selatan, Jl Monginsidi, hingga Jl Jenderal Sudirman.
Ia didampingi Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, dan Tim Ahli Pemkot Makassar, Andi Hudli Huduri.
Mereka menggunakan sepeda lipat kasta tertinggi, Brompton.
Munafri tampak mengendarai Brompton berwarna hijau dengan sentuhan oranye di bagian depan.
Ia mengenakan kaus hitam lengan panjang dan celana hijau army bermotif loreng, senada dengan sepedanya.
Sementara Zulkifly menggunakan Brompton berwarna silver.
Diketahui, harga sepeda Brompton berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Untuk edisi khusus seperti Brompton World Championship (BWC), harga termahal bisa mencapai Rp99.950.000.
Namun, harga pasarannya saat ini mulai turun.
Baca juga: Ribuan Pecinta Sepeda Brompton Siap Padati Makassar Hadiri BDO 10
"Harganya 30-an, Brompton lama, model tahun 2016," kata Zulkifly Nanda.
Munafri memimpin langsung kegiatan Gowes Brompton Day Out 10, yang menjadi pra-event menyambut Brompton Day Makassar pada 4–6 Juli mendatang.
Kegiatan sport tourism ini diperkirakan akan diikuti sekitar 1.000 pencinta sepeda lipat Brompton dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kurang lebih 1.000 pencinta Brompton dari seluruh Indonesia akan hadir di kota ini, akan berkeliling, dan saya harap kita semua bisa menjadi tuan rumah yang baik," ujar Munafri.
Brompton Day Out diselenggarakan oleh komunitas sepeda Brompton.
Kegiatan ini meliputi pertemuan, gowes bersama, hingga aksi sosial, dengan fokus pada sepeda lipat Brompton.
"Jadikan Makassar sebagai kota yang selalu punya cerita bagi siapa pun yang datang," katanya.
Event ini tidak hanya menjadi ruang olahraga dan ajang silaturahmi komunitas, tetapi juga diharapkan memicu pemulihan ekonomi lokal.
Dengan ribuan peserta yang diprediksi menginap dan mencicipi kuliner lokal, dampak ekonominya dinilai signifikan.
"Kalau satu orang belanja Rp1–2 juta per hari, dikalikan 1.000 orang, tentu akan berdampak langsung pada pelaku UMKM, hotel, hingga restoran di Makassar," jelasnya.
Munafri juga menyampaikan bahwa Pemkot Makassar tengah merancang penyelenggaraan event besar tiap bulan.
Mulai dari Makassar Half Marathon, Celebes Bike, konser musik, hingga forum komunitas berskala nasional.
Targetnya, tiap event bisa menarik hingga 5.000 peserta dan wisatawan.
Terkait infrastruktur kota, Munafri menegaskan komitmen pemerintah dalam pembenahan, termasuk penataan pasar kaget.
Ketua IKA FH Unhas itu menyampaikan, pemerintah tidak melarang keberadaan pasar kaget, namun akan ditata agar lebih tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum, khususnya arus lalu lintas dan hak pejalan kaki.
"Kita akan benahi, bukan larang. Pasar kaget tetap bisa berjalan, tapi jenis barang, tata letak, hingga parkir harus tertib. Kita siapkan lokasi-lokasi relokasi ke depan," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemeliharaan pohon dan ruang terbuka hijau menjadi bagian dari penataan kota. Pemangkasan dan perawatan akan dilakukan rutin agar wajah kota lebih rapi dan bersih.
"Jadi mulai hari ini, kita bukan hanya bersepeda. Kita juga bersiap menyambut tamu-tamu dari luar kota. Mari kita jadikan Makassar sebagai kota yang berkesan, nyaman, dan ramah untuk siapa pun yang datang," pungkasnya. (*)