Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HUT ke-2, Pemuda Batak Bersatu Sulsel Rayakan Bersama Anak Panti Asuhan Lintas Agama

Pemuda Batak Bersatu Sulsel rayakan HUT ke-2 bersama anak panti asuhan lintas agama. Tunjukkan aksi nyata toleransi dan kerja sosial lintas keyakinan.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok PBB
HUT KE-2 PBB- Momen Komunitas PBB Sulsel hadirkan anak panti asuhan dalam perayaan HUT ke-2 di Makassar, Sabtu (6/6/2025) kemarin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peringatan ulang tahun ke-2 Pemuda Batak Bersatu (PBB) DPD Sulsel dan DPC Kota Makassar berlangsung penuh hikmat dan sukacita. 

Uniknya, perayaan digelar di Gedung Kartini, JI Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar ini tak sekadar seremoni, melainkan menjadi wujud nyata dari komitmen sosial PBB.

Yakni berbagi kasih bersama anak-anak dari empat panti asuhan lintas agama.

Acara turut dihadiri unsur Forkopimda dan Pemkot Makassar, tokoh masyarakat, serta pengurus marga-marga Batak di Sulsel ini menjadi momen yang menggugah dan penuh makna.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD PBB Sulsel, Capt Panangian Siregar menegaskan bahwa organisasi ia pimpin bukan sekadar wadah kumpul-kumpul semata.

Melainkan sebuah gerakan sosial aktif dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

"PBB adalah organisasi sosial lintas agama. Moto kami jelas, yaitu Satu Rasa, Satu Jiwa, Toleransi dan Gotong Royong. Kami hadir bukan untuk premanisme, tapi untuk kegiatan sosial yang membangun masyarakat," tegas Capt Panangian, Sabtu (7/6/2025).

Ia juga menekankan, sejak dilantik DPP PBB pada 11 Februari 2023 lalu, pihaknya telah aktif menjalankan program-program yang berpihak kepada masyarakat. 

Beberapa di antaranya adalah penyediaan mobil ambulans gratis, kunjungan duka untuk keluarga yang kehilangan orang tercinta, dan kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Sulawesi Selatan dalam kegiatan bakti sosial.

"Kami telah MoU dengan Lapas untuk program kemasyarakatan. Dan ambulans PBB kami siagakan gratis untuk masyarakat. Dalam duka, kami hadir menghibur dan membantu semampu kami. Ini bukan sekadar janji, tapi kerja nyata," ujar Capt Panangian.

Ketua Panitia HUT ke-2 PBB Sulsel-Makassar, Desmon Tobing menambahkan, acara ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan sosial sudah dimulai beberapa waktu lalu.

"Sebelum hari ini, kami telah menyambangi panti asuhan dan berbagi kasih bersama anak-anak. Dan hari ini, kami mengundang empat panti asuhan untuk hadir dan merayakan bersama," ungkap Desmon.

Ia menegaskan, semangat toleransi dan keberagaman menjadi nilai utama yang dijunjung tinggi oleh PBB. 

Hal ini tercermin dalam pengisi acara yang berasal dari panti asuhan Muslim dan Kristiani.

“Anak-anak panti Muslim menyampaikan Sholawat, sementara dari panti Kristen menyanyikan lagu rohani. Ini bukti bahwa kami menjunjung tinggi keberagaman. Toleransi itu kami jalankan, bukan hanya kami ucapkan,” tegas Desmon Tobing.

Dalam puncak acara, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur dan kebersamaan. 

Potongan tumpeng diserahkan secara khusus kepada para tamu kehormatan. 

Tak hanya itu, momen sakral Mangulosi juga turut dilakukan dalam rangkaian acara. 

Prosesi ini merupakan tradisi pemberian Ulos, kain tenun khas Batak, yang sarat makna sebagai simbol kasih sayang, penghormatan, dan persatuan.

Ulos diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada pihak Pemprov Sulsel dan perwakilan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, serta kepada driver ambulans PBB yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan duka cita kepada masyarakat.

Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian Since Erna Lamba menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi PBB dalam membangun solidaritas sosial dan mendorong toleransi lintas agama.

"Kami bangga dengan PBB Sulsel dan Makassar yang selama dua tahun ini telah berbuat nyata. Semoga ke depan, sinergi antara PBB dan pemerintah semakin kuat. Karena organisasi ini sudah resmi terdaftar di Kesbangpol dan punya peran penting dalam masyarakat,” ujar Erna Lamba.

Acara pun ditutup dengan penuh semangat melalui yel-yel kebanggaan, Pemuda Batak Bersatu! Satu Rasa! Satu Jiwa! NKRI Harga Mati! Ewako!.

Seruan ini menggema di seluruh ruangan sebagai penegas semangat persatuan, kebersamaan, dan komitmen sosial yang terus diusung PBB di Sulsel. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved