Hari Lahir Pancasila
Pertama Kalinya Megawati dan Prabowo ‘Sepanggung’ di Peringatan Harlah Pancasila, Jokowi Tak Hadir
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung upacara kenegaraan yang dihadiri para tokoh nasional.
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Suasana khidmat menyelimuti peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di lokasi bersejarah Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung upacara kenegaraan yang dihadiri para tokoh nasional.
Di antara tokoh yang hadir, kehadiran Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), mendapat penghormatan khusus dari Presiden.
“Dr. Honoris Causa Megawati Soekarnoputri, yang juga sekaligus adalah Ketua Dewan Pengarah BPIP. Yang saya hormati dan saya muliakan,” ucap Presiden Prabowo di awal pidatonya.
Baca juga: Presiden Prabowo Tegur Keras Pejabat: Mundur atau Saya Berhentikan Jika Tak Mampu!
Ia juga sembari menyapa tamu-tamu kehormatan lainnya, termasuk Wapres Gibran Rakabuming Raka, Wapres ke-6 Tri Sutrisno, Wapres ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla, serta pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo tak hadir langsung.
Selain itu, Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono juga tak hadir.
Saat memasuki lokasi upacara, Prabowo nampak mempersilahkan Megawati.
Mereka pun jalan bersama masuk ke area upacara.
Selanjutnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka tak menyusul di belakang.

Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Slogan
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar mantra politik, tetapi merupakan kompas moral dan ideologi yang telah menyatukan bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan.
“Saudara-saudara sekalian, jangan Pancasila menjadi mantra. Jangan Pancasila jadi slogan. Kekayaan bangsa Indonesia besar. Kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya tegas.
Ia mengingatkan kembali bahwa nilai-nilai Pancasila adalah hasil konsensus luhur para pendiri bangsa, dan harus dijaga serta dijalankan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prabowo dengan nada tegas melayangkan kritik terhadap elite bangsa yang dinilai masih banyak terlibat dalam praktik korupsi, manipulasi, dan penipuan.
“Saya sebagai Presiden Republik Indonesia melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, terlalu banyak manipulasi yang justru terjadi di tubuh pemerintahan, di tubuh kekuasaan,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.