Makassar Musim Kemarau, Kok Hujan? Ini Penjelasan BMKG

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Memasuki awal Juni 2025, wilayah Makassar resmi beralih dari musim hujan ke musim kemarau.

Forecaster BMKG Wilayah IV Makassar, Sultan, mengatakan saat ini Kota Makassar dan beberapa daerah di pesisir barat Sulsel sudah memasuki musim kemarau.

“Untuk wilayah Makassar saat ini musim kemarau,” jelas Sultan, Minggu (1/6/2025).

Ia menjelaskan, peralihan musim dari hujan ke kemarau sudah terjadi sejak Mei lalu.

Namun, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan tergolong kemarau basah. 

Hal ini disebabkan aktifnya fenomena cuaca NGO yang meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah.

“Diperkirakan musim kemarau basah, ini dilatarbelakangi oleh aktifnya fenomena cuaca NGO yang memberikan kontribusi peningkatan curah hujan,” tambahnya.

BMKG mencatat, pada Mei 2025 sekitar 17 persen wilayah Sulawesi Selatan mulai memasuki musim kemarau, khususnya daerah pesisir barat seperti Makassar, Takalar, Jeneponto, serta sebagian wilayah Gowa, Maros, Pangkep, dan Barru.

Kemudian, pada Juni, awal musim kemarau diprediksi meluas ke Kabupaten Selayar, sebagian besar Maros, Pinrang, Toraja Utara, dan Kota Palopo.

Untuk Juli, giliran wilayah Enrekang, sebagian besar Tana Toraja, Luwu, Sidrap, Wajo, Soppeng, serta sebagian kecil Bone, Bantaeng, dan Bulukumba yang diprediksi memasuki kemarau.

Secara umum, awal musim kemarau tahun ini serupa dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 42 persen wilayah.

Meski telah memasuki musim kemarau, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama kekeringan.

Makassar dan wilayah pesisir barat Sulsel resmi masuk musim kemarau sejak 1 Juni 2025. BMKG perkirakan kemarau tahun ini tergolong basah. (*)