Pelajar Ditangkap Densus 88 Usai Sebar Konten ISIS-Ajak Bom Tempat Ibadah, Polda Sulsel Tunggu Kabar
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto belum mengetahui keberadaan pelajar SMA Gowa berinisial M.A.S usai ditangkap Densus 88.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, mengaku belum mengetahui keberadaan pelajar SMA berinisial M.A.S yang ditangkap Tim Densus 88 di Kabupaten Gowa.
Hal itu diungkapkan Didik saat ditemui di Forum Group Discussion (FGD) Kontra Radikalisme di Aula Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Senin (26/5/2025).
“Sampai sekarang saya masih koordinasi dengan Densus, dan masih menunggu informasinya,” kata Didik Supranoto saat ditanya wartawan terkait lokasi penahanan M.A.S pasca penangkapan.
Ia mengaku belum menerima informasi apa pun terkait penangkapan tersebut dari Densus 88.
“Kami belum dapat informasi dari Densus, kapan ditangkap, keterlibatannya apa, dan bagaimana. Nanti kalau sudah ada, akan kami sampaikan perkembangannya,” ujarnya.
Didik juga menyampaikan belum mendapatkan informasi mengenai barang bukti yang diamankan.
“Saya baru konfirmasi, belum tahu soal alat bukti. Nanti saya sampaikan barang buktinya apa, keterlibatannya apa,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang remaja diduga terlibat kelompok teroris.
Penangkapan terjadi di Jl S Dg Ngemba, Lingkungan Borong Raukang, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 17.30 Wita.
Dalam keterangan pers diterima Minggu (25/5/2025), Densus 88 mengungkapkan remaja berinisial M.A.S (18) aktif menyebarkan propaganda dan ajakan aksi teror melalui media sosial.
PPID Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan M.A.S diketahui aktif di kanal komunikasi digital yang menyebarkan konten terkait ideologi ISIS.
"Termasuk ajakan melakukan aksi pengeboman terhadap tempat ibadah," katanya.
Mayndra menjelaskan, M.A.S mengelola grup WhatsApp bernama “Daulah Islamiah” sejak Desember 2024.
Ia aktif mengunggah gambar, video, rekaman suara, dan tulisan berisi propaganda ISIS.
Dalam grup tersebut juga terjadi diskusi terkait hukum penggunaan bom bunuh diri dalam konteks perang, mencerminkan ajaran ekstremis ISIS.
| Berkas Pembakaran DPRD PR Terakhir Irjen Rusdi Hartono Sebelum Tinggalkan Sulsel |
|
|---|
| Polda Sulsel Pulangkan 13 Pelaku Terlibat Pembakar DPRD Makassar-Sulsel |
|
|---|
| Masih Ingat Aksi Saling Lapor Rektor UNM dan Dosen QDB? Kasus Masih Diselidiki |
|
|---|
| Antisipasi Konflik Kelompok, Kemenag–Polda Sulsel Lawan Potensi Radikalisme dan Gesekan Sosial |
|
|---|
| Polda Sulsel Gandeng Komunitas Ojol Jaga Kamtibmas di Makassar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.