Bawaslu RI: Partisipasi di PSU Palopo Masih Rendah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja menyoroti tingkat partisipasi pemilih dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwali Palopo.

Ia menilai partisipasi pemilih dalam PSU di Kota Palopo masih tergolong rendah.

Rahmat menyebut, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 eks Kantor DPRD, tingkat kehadiran pemilih pada pagi hari cukup minim.

"Sekitar pukul setengah 10 tadi, baru sekitar 15 persen pemilih yang datang. Tapi mudah-mudahan terus naik hingga penutupan," katanya saat meninjau langsung proses pemungutan suara, Sabtu (24/5/2025).

Menurut Rahmat, partisipasi aktif masyarakat dalam PSU merupakan indikator penting dalam menilai kualitas demokrasi.

Karena itu, selain menjalankan fungsi pengawasan teknis, jajaran Bawaslu juga terus mengintensifkan edukasi kepada pemilih agar lebih sadar akan pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi.

Baca juga: Rifqinizamy, Afifuddin, Bagja ke Makassar, Irjen Pol Rusdi-Mayjen TNI Windiyatno Masih di PSU Palopo

"Kami berharap masyarakat tenang, tidak mudah terprovokasi, dan menyerahkan semua proses kepada KPU," ujarnya.

"Partisipasi yang baik mencerminkan kematangan demokrasi kita," tambahnya.

Rahmat menjelaskan, PSU di Palopo digelar sebagai tindak lanjut atas temuan pelanggaran administratif terjadi di beberapa TPS pada pemilu sebelumnya.

Proses pemungutan suara ulang ini berlangsung di bawah pengawasan ketat dari Bawaslu dan aparat keamanan demi menjaga integritas dan kelancaran pelaksanaan.

Ia berharap dengan adanya pengawasan yang ketat dan dukungan dari masyarakat, PSU dapat berjalan jujur, adil, dan demokratis.

Diketahui, PSU Pilwali Palopo dilaksanakan hari ini.

Empat pasangan calon bertarung memperebutkan kursi Wali Kota Palopo, yakni:

Paslon 1: Putri Dakka–Haidir Basir

Paslon 2: Farid Kasim Judas (FKJ)–Nurhaenih

Paslon 3: Rahmat Masri Bandaso–Andi Tenri Karta

Paslon 4: Naili–Akhmad Syarifuddin. (*)