Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

Makkah Mulai Padat, Jamaah Lansia dan Baru Tiba Diimbau Salat Jumat di Masjid Dekat Hotel

Syarif berharap imbauan ini diteruskan tiap sektor, ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu kepada masing-masing jamaahnya.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sudirman
MEDIA CENTRE HAJI
BUS SOLAWAT - Jamaah Haji Indonesia turun dari bus solawat yang mengantar-jemput jamaah haji dari hotel ke Masjidil Haram. Jamaah haji diimbau salat Jumat di dekat hotel menghindari kepadatan di Masjidil Haram. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Jamaah Haji Indonesia dengan kategori khusus seperti lanjut usia (lansia) dan kurang sehat diimbau untuk menunaikan salat Jumat di masjid dekat hotel. 

Hal ini mengingat operasional transportasi ke Masjidil Haram berhenti beroperasi pukul 09.00 pagi Waktu Arab Saudi (WAS).

Imbauan ini sekaligus mengantisipasi terjadi kepadatan arah Masjidil Haram.

“Kami mengimbau jamaah lansia maupun jamaah yang baru tiba di Makkah tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram untuk Salat Jumat. Mengingat bus solawat berhenti beroperasi pukul 09.00 pagi,” kata Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah, Syarif Rahman, di Makkah, Kamis (22/5/2025) malam.

Syarif berharap imbauan ini diteruskan tiap sektor, ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu kepada masing-masing jamaahnya.

“Otoritas Arab Saudi sudah konfirmasi sampaikan layanan operasional transportasi di seluruh terminal berhenti pukul 09.00 pagi. Sehingga jamaah yang hendak Salat Jumat di Masjidil Haram agar berangkat ke masjid paling lambat pukul 07.00 pagi agar tidak terjebak macet,” kata Kepala Seksi Tranportasi Daker Makkah, Syarif Rahman, Kamis (22/5/2025).

Transportasi kembali beroperasi pukul 14.00 siang ba’da Salat Jumat. 

“Saat pulang jumatan, agar jamaah bergerak ke terminal 14.00 lewat, 14.30 atau 15.00 sebelum asar. Agar tidak terjadi kepadatan di pintu keluar maupun arah terminal,” tambah Syarif.

Saat ini, 115 ribu jamaah haji Indonesia sudah berada di Kota Makkah. Jamaah haji dari berbagai Negara juga sudah berada di Makkah menunggu puncak haji di Arafah

Bus shalawat melayani jamaah haji Indonesia di Mekah untuk beribadah di Masjidil Haram. Bus solawat mengantar pergi dan pulang jamaah dari hotel.

Bus ini mengangkut jamaah dari hotel ke Masjidil Haram setiap hari.

Ada 27 rute bus shalawat yang dibagi dalam empat wilayah di Makkah.

Wilayah itu meliputi Syisah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.

Empat wilayah ini kemudian terhubung ke tiga terminal utama.

Terminalnya adalah Shib Amir, Jiyad, dan Jabal Kakbah.

Terminal Shib Amir melayani jamaah dari Syisah dan Raudhah.

Jiyad menjadi terminal untuk jamaah dari Misfalah

Sedangkan Jabal Kakbah khusus untuk jamaah dari Jarwal.

Jamaah haji Indonesia tersebar di 205 hotel yang menjadi tempat tinggal jamaah di Makkah.

Jarak dari hotel ke halte bus shalawat dibuat sedekat mungkin.

Maksimal jarak hotel ke halte adalah 100-150 meter.

Total ada 92 halte yang tersebar di Makkah untuk bus shalawat.

Petugas bus shalawat sebagian besar adalah mahasiswa Timur Tengah.

Mereka berasal dari Mesir, Maroko, Yaman, Sudan, dan negara lain.

Sebagian besar mahasiswa ini juga mukimin yang tinggal di Arab Saudi.

Mahasiswa dipilih karena lebih familiar dengan budaya dan bahasa lokal.

Namun, masuk Makkah bagi mukimin Saudi cukup sulit tahun ini.

Bus shalawat akan berhenti beroperasi pada 5 Zulhijjah.

Ini karena Makkah sangat padat menjelang puncak haji.

Namun, bus tetap beroperasi untuk melayani jamaah umrah wajib.

Layanan bus akan dibuka lagi setelah 14 Zulhijjah.

Penghentian ini adalah ketentuan dari pemerintah Arab Saudi.

Selain tanggal tertentu, ada waktu khusus bus tidak boleh beroperasi.

Misalnya, pada hari Jumat jam 10 pagi layanan dihentikan sementara.

Kadang, sejak subuh pun sudah ada pembatasan operasi bus.

Kendaraan pribadi juga tidak boleh masuk Masjidil Haram pada waktu tertentu.

Penghentian operasi ini bertujuan mengurangi kemacetan di Makkah.

Bus shalawat juga akan berhenti beroperasi selama bulan Ramadan.

Semua kendaraan diparkir di luar Masjidil Haram pada waktu tertentu.

Bus kemudian menggunakan shuttle untuk mengantar jamaah ke terminal.

Petugas haji berharap jamaah bisa memahami aturan ini dengan baik.

Mereka diimbau untuk selalu memperhatikan jadwal operasional bus.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved