Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maros Kerap Hujan Saat Musim Kemarau, BMKG: Fenomena MJO

Meski sudah masuk musim kemarau, namun Kabupaten Maros kerap dilanda hujan intensitas rendah hingga sedang saat sore hari.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-timur.com
MUSIM KEMARAU - ilustrasi Kabupaten Maros kerap dilanda hujan intensitas rendah hingga sedang saat sore hari. Padahal, musim kemarau sudah berlangsung sejak bulan Mei 2025.   

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kabupaten Maros, Sulawesi selatan mulai memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2025.

Meski sudah masuk musim kemarau, namun Kabupaten Maros kerap dilanda hujan intensitas rendah hingga sedang saat sore hari.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel Syamsul Bahri mengatakan hujan yang terjadi disela musim kemarau tersebut adalah hal yang normal.

Menurutnya, hujan di musim kemarau disebabkan oleh adanya fenomena atmosfer global dan regional seperti Madden Julian Oscillation (MJO) serta Equatorial Rossby (ER).

Kedua fenomena ini memicu gangguan cuaca berskala luas hingga ke wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Maros.

“Jika ada hujan di musim kemarau biasa ada gangguan cuaca yang waktunya tidak lama, disebabkan akibat fenomena MJO dan ER,” sebutnya.

Ia menambahkan, meski hujan masih terjadi, gangguan ini bersifat sementara dan diperkirakan akan berakhir dalam waktu dekat.

“Diperkirakan, akan berakhir akhir bulan Mei 2025,” sebutnya.

BMKG juga memprediksi bahwa puncak musim kemarau di Maros akan terjadi pada bulan Agustus 2025.

Namun, Syamsul menekankan kemarau tahun ini tidak akan tergolong ekstrem.

“Untuk kemarau tahun ini, sifatnya tidak terlalu kering, tidak terlalu basah juga,” tutupnya. (*)

 

 


 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved