Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Canda Uskup Agung Ignatius Suharyo Usai Konklaf Bikin Jemaat Tertawa: Kalau ada Suap Saya Ambil

Ignatius Suharyo melontarkan candaan soal pengalamannya mengikuti konklaf terpilihnya Paus Leo XIV. 

Editor: Ansar
AFP
Kardinal Indonesia Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (tengah) berbicara kepada pers saat tiba di sebuah pertemuan jemaat di Roma pada 6 Mei 2025.(DIMITAR DILKOFF / AFP) 

Kardinal Suharyo juga mengajak umat merenungkan semboyan Paus Leo XIV tentang Kasih Kristus.

Menurut dia, Kristuslah yang menyatukan, bukan kasih manusia yang serba terbatas.

“Kalau kita sungguh-sungguh ingin menjadi satu, maka kita harus menanggapi panggilan Tuhan untuk bertumbuh menuju kesempurnaan kasih. Bukan kasih manusiawi, tapi kasih Kristus. Itu perjuangan sehari-hari yang tidak pernah selesai,” kata Suharyo.

 Ia menutup homilinya dengan harapan, di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV, Gereja Katolik dapat semakin dikenal, dicintai, dan menemukan jalan-jalan baru untuk mewujudkan ajarannya, khususnya ajaran sosial Gereja.

Ignatius Suharyo ikut konklaf

Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta berangkat ke Vatikan pada 4 Mei 2025.

Keberangkatannya itu bagian dari rencana penyelenggaraan Konklaf setelah wafatnya Paus Fransiskus.

 Konklaf adalah pemilihan Uskup Roma sekaligus kepala Gereja Katolik sedunia.

Pelaksanaanya berjalan selama 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus diumumkan.

Namun, di tengah rencana keberangkatan Kardinal Ignatius Suharyo, tak sedikit warganet yang penasaran dengan kepribadian sang tokoh Katolik Indonesia itu.

Ada beragam pertanyaan muncul di media sosial dan laman pencarian Google.

Satu diantara pertanyaan yang ramai muncul belakangan ini soal apakah Kardinal Ignatius Suharyo berasal dari Ordo tertentu.

Dalam konteks agama Kristen, khususnya Gereja Katolik, ordo merujuk pada kelompok atau komunitas religius yang memiliki aturan hidup tertentu dan menjalani kehidupan sesuai kaidah khusus yang ditetapkan oleh pendiri ordo tersebut.

Ordo biasanya terdiri dari para biarawan, biarawati, atau imam yang mengikrarkan kaul (vows) seperti kemiskinan, kesucian, dan ketaatan.

Berdasarkan penelusuran Tribun-medan.com, bahwa Kardinal Ignatius Suharyo tidak berasal dari ordo religius tertentu

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved