Makassar Mulia
Rekam Jejak Calon Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda Dimata Munafri Arifuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar masih menunggu pergerakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengajukan izin pelantikan Sekretaris Daerah Kota Makassar.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berharap, pengajuan izin pelantikan Sekda Makassar dari Pemprov Sulsel ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bisa dilakukan pekan depan.
Adapun permohonan usulan tersebut dikirim Pemkot Makassar ke Pemprov Sulsel pada Kamis (15/5/2025) lalu.
Sesuai mekanismenya, pengajuan pelantikan Sekda dilakukan oleh Gubernur ke Kemendagri.
"Kan harus ada pengantar dari Gubernur untuk dikirim kembali ke pusat. Semoga minggu depan sudah berproses dan kita tunggu jawaban dari sana (kementerian) apa yang harus dilakukan," ucap Munafri Arifuddin ditemui di kediaman pribadinya Jl Chairil Anwar, Minggu (18/5/2025).
Munafri berharap, persetujuan dari Kemendagri berproses dengan cepat sehingga Pemkot Makassar bisa mendefinitifkan pejabat Sekda Makassar.
"Akhir Mei atau awal Juni semoga sudah bisa melantik sekda," katanya.
Diketahui, dari hasil seleksi pejabat pimpinan tinggi pratama (JPTP) Sekda Makassar, nama A Zulkifli Nanda dipilih Munafri untuk menjadi pejabat Sekda Makassar.
Munafri mengatakan telah bertemu dengan tiga kandidat Sekda sebelum mengambil keputusan.
Selain A Zulkifli Nanda, ada Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin dan Sekretaris DPRD Makassar Dahyal.
Appi-sapaan mendalami pengalaman ketiga kandidat tersebut dalam menjalankan roda birokrasi.
Ketiganya dianggap memiliki pengalaman yang mumpuni di dunia pemerintahan.
Masing-masing memulai dedikasi dari struktur pemerintahan dari bawah.
"Seperti apa capaiannya, lalu kita lihat sosok yang ada di dalamnya, kalau melihat hampir seluruh birokrat punya rekam jejak yang sama, berpindah-pindah, mulai dari tata pemerintahan paling bawah sampai dia membangun karirnya, semua hampir sama," ungkapnya.
Yang menjadi penilaian paling mencolok, hasil seleksi yang telah diikuti seluruh kandidat.
Dari ketiganya, A Zulkifli Nanda mengantongi nilai tertinggi.
"Kita masuk ke tes yang dilakukan timsel, keluarlah hasil yang kita sepakati bahwa itu adalah fair dan kita dorong itu (A Zulkifli Nanda)," bebernya.
"Kita lakukan seleksi, ketika kita lakukan seleksi apa yang mau kita cari, nilai tertinggi kan, nilai tertinggi ini lah yang kami ambil, disepakati untuk kami lanjutkan sesuai prosedur," katanya. (*)