Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Termasuk Pengurangan Sanksi Yuran Fernandes, Inilah 3 Tuntutan PSM Makassar ke Komite Banding PSSI

Yuran Fernandes dijatuhi hukuman larangan  beraktivitas 12 bulan di sepak bola Indonesia dan denda Rp 25 dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Sanovra/Tribun Timur
SANKSI YURAN FERNANDES – Pemain dan ofisial PSM Makassar membentangkan spanduk bertuliskan "Siri' na Pacce" di Stadion BJ Habibie Parepare, Sabtu (10/5/2025), jelang laga pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 kontra Malut United. Spanduk ini merupakan bentuk dukungan kepada Yuran Fernandes. 

PSM Makassar Pernah Menang Banding

Musim ini bukanlah pertama kalinya PSM Makassar banding ke Komite Banding PSSI.

Pada akhir tahun 2024 lalu, Manajemen PSM Makassar pernah banding atas sanksi kalah WO 3-0 dari Barito Putera; pengurangan tiga poin dan sanksi Rp 90 juta dari Komdis PSSI.

Kala itu PSM Makassar dinilai oleh Komdis PSSI bermain 12 pemain saat menghadapi Barito Putera pada pekan ke-16 Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (23/12/2024).

Dalam laga itu PSM Makassar menang dengan skor 3-2 atas Barito Putera. PSM Makassar bermain 12 orang di menit-menit akhir pertandingan.

Setelah PSM Makassar banding, Komite Banding membatalkan keputusan Komdis PSSI, sehingga Pasukan Ramang berhak atas tiga poin dari Barito Putera lagi. 

Yuran Berjasa Naikkan Ranking Indonesia

Manajemen PSM Makassar dipastikan mengajukan banding atas sanksi dijatuhkan kepada pemainnya, Yuran Fernandes.

Upaya banding ini mendapat dukungan penuh dari fans PSM.

Permohonan banding tersebut ditujukan ke Komite Banding Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Banding tersebut diajukan menyusul sanksi larangan bertanding selama satu tahun untuk sang kapten PSM Makassar.

Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Yuran Fernandes setelah pemain asal Tanjung Verde tersebut mengkritik sepakbola Indonesia usai PSM Makassar takluk dari PSS  Sleman dengan skor 3-1, pada 3 Mei 2025 lalu.

Kritikan Yuran disampaikan secara terbuka usai pertandingan.

“Saya kira semua tahu apa yang terjadi dan apa yang dilakukan wasit,” ujar Yuran.

“Wasit datang ke sini dengan satu tujuan, yaitu membantu PSS,” tambahnya. Ia bahkan menilai sang pengadil tak layak memimpin pertandingan Liga 1

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved