Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setelah Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Dijuluki Mulyono Jilid 2, Kelakuan Mirip Jokowi saat Menjabat

Dedi Mulyadi juga dijuluki Mulyono jilid 2 karena aktivitasnya yang sering turun ke masyarakat, dan menjawab masalah langsung di lokasinya.

Editor: Ansar
Youtube Dedi Mulyadi
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini mendapat julukan baru setelah gubernur konten. Dedi Mulyadi kembali jadi sorotan setelah singgung Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. 

"Ini bisa terkait dengan ketidakpuasan pada diri sendiri atau rasa iri hati terhadap keberhasilan atau kebahagiaan orang lain," sambungnya.

Menurutnya, bagi-bagi uang untuk setiap Kepala Keluarga (KK) tidak berarti adil. Sebab, tidak semua KK di Jakarta layak diberikan itu.

"Masa keluarga yang kaya juga diberikan uang?"ujarnya.

Romli menilai, prinsip keadilan adalah sesuai kebutuhan.

Misalnya, bantuan-bantuan mestinya diberikan kepada warga Jakarta yang membutuhkan seperti KJP, KJS, KMJU, Bansos, menggratiskan transportasi publik untuk 15 golongan, serta hibah-hibah lainnya yang harus tepat sasaran.

"Bukan dibagi-dibagi gak jelas yang tidak tepat sasaran. Saya kira Kang Dedi dipilih warga Jabar untuk fokus ngurus Jabar, tidak perlu ikut-ikut ngurus Jakarta,"pungkas Romli.

Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim turut menanggapi pernyataan Dedi Mulyadi.

Chico Hakim mengatakan, apa yang disampaikan Dedi karena saking semangatnya.

Sehingga terjadi kesalahan hitung.

"Mungkin terlalu bersemangat, jadi salah hitung," kata Chico kepada wartawan, Senin (12/5/2025). 

Sering turun ke masyarakat alias blusukan

Dedi Mulyadi juga dijuluki Mulyono jilid 2 karena aktivitasnya yang sering turun ke masyarakat, dan menjawab masalah langsung di lokasinya.

Di media sosial, aksi Dedi itu dihubung-hubungkan dengan gaya politik Jokowi yang juga sering turun ke masyarakat, karib dengan sebutan blusukan.

Jokowi pun meraih popularitas karena gaya blusukannya hingga bisa menaiki anak tangga pimpinan eksekutif, dari Wali Kota Solo, Gubernur Jakarta hingga Presiden Indonesia dua periode (2014-2024).

Namun, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi melihat perbedaan telak antara Dedi Mulyadi dan Jokowi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved