Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

GUE PSM Siap 'Ngamuk' di Jalanan, Jika Banding Yuran Fernandes Ditolak

Ketua GUE PSM, Rio Verieza menegaskan, suporter PSM Makassar di Jakarta akan turun unjuk rasa jika hasil keputusan Komite Banding PSSI mengecewakan.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
Instagram @yur4nfernandes
YURAN FERNADES DISANKSI – Aksi kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes saat melawan Persib Bandung pada pekan 4 Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (11/9/2024). Yuran Fernandes disanksi larangan bermain 12 bulan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kelompok suporter PSM Makassar, GUE PSM berencana unjuk rasa jika banding PSM Makassar terhadap sanksi Yuran Fernandes ditolak.

Manajemen PSM Makassar telah resmi mengajukan banding ke Komite Banding PSSI atas keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI atas keputusan sanksi larangan bermain setahun dan denda Rp 25 juta terhadap Yuran Fernandes.

Ketua GUE PSM, Rio Verieza menegaskan, suporter PSM Makassar di Jakarta akan turun unjuk rasa jika hasil keputusan Komite Banding PSSI mengecewakan.

“Anak-anak di Jakarta memutuskan nanti aksi di lapangan usai hasil banding. Kita lihat hasil banding dulu kalau masih mengecewakan, kita turun,” tegasnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (12/5/2025)

Rio Verieza berharap, Yuran Fernandes dibebaskan dari sanksi.

Sebab Pasal 59 Ayat 2 Kode Disiplin PSSI 2023 sebagai dasar menjerat Yuran Fernandes tak relevan dengan apa yang dilontarkan bek Timnas Tanjung Verde itu.

Ia menjelaskan, Pasal 59 Ayat 2 itu konteksnya menghukum orang yang mendiskreditkan keputusan perangkat pertandingan, keputusan Badan Yudisial, PSSI dan keputusan PSS lainnya.

“Semua bisa lihat yang dilontarkan oleh Yuran, itu bukan mendiskreditkan keputusan-keputusan PSSI, melainkan gambaran umum sepak bola Indonesia yang memang kita semua tahu keadaannya seperti apa,” jelas pria berlatar belakang pengacara ini.

“Kami harap Yuran dibebaskan dari sanksi,” sebut Rio Verieza.

Ia meminta PSSI menjadikan kritikan Yuran Fernandes sebagai evaluasi untuk perbaikan kualitas liga dan perangkat pertandingan.

“Masyarakat pecinta sepak bola semuanya pasti mendukung PSSI sebagai federasi dan beberapa kemajuan sudah dilakukan oleh PSSI di era baru ini, tapi tolong jangan antikritik,” pungkasnya.

Heran dengan Sanksi Yuran Fernandes

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares sangat heran dengan sanksi diterima Yuran Fernandes.

Juru taktik asal Portugal ini menilai Yuran Fernandes tak melakukan apa-apa, tapi tiba-tiba dijatuhi sanksi sangat berat.

Ia membandingkan sanksi diterima Yuran Fernandes dengan eks pemain Real Madrid, Pepe dan Pelatih Lyon, Paulo Fonseca di Eropa.

Pepe dalam sebuah pertandingan menendang pemain lain di bagian kepala, tetapi tak sampai disanksi 12 bulan.

Lalu sahabat baiknya, Paulo Fonseca yang marah-marah di depan muka wasit, cuma diganjar sembilan bulan dilarang mendampingi timnya, Lyon.

“Dan Yuran tidak melakukan apa-apa, mendapatkan 12 bulan (sanksi larangan bermain),” katanya saat konferensi pers usai pertandingan PSM Makassar vs Malut United di Ruang Media Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/5/2025).

Bernardo Tavares mengaku ingin melihat citra sepak bola Indonesia baik di mata orang luar.

Namun, sekarang Yuran Fernandes terkenal, PSM Makassar terkenal dan sepak bola Indonesia terkenal, karena kurang bagus dengan sanksi larangan bermain kepada Yuran Fernandes.

Hal ini menurutnya sangat tidak bagus.

“Saya ingin berbicara di luar sana, saya suka kerja di sini (di Indonesia) karena orang-orang respek terhadap saya. Saya tak ingin  sepak bola Indonesia dikenal karena hal-hal tak bagus,” ucap mantan talent scouting FC Porto ini. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved