Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Irjen Krisno Kapolda Jambi Ultimatun 'Preman Berseragam', Singgung Sumur Minyak Ilegal

Irjen Krisno Siregar juga meminta anak buah menindak tegas aksi premanisme dan penyalahgunaan narkoba. 

Editor: Ansar
Kompas.com
KAPOLDA JAMBI - Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar memberikan arahan saat kunjungan ke Mapolres Batanghari, Sabtu (10/5/2025). (KOMPAS.COM/ARYO TONDANG) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar ultimatum seluruh jajarannya agar tidak terlibat dalam kegiatan ilegal. 

Irjen Krisno Siregar juga meminta anak buah menindak tegas aksi premanisme dan penyalahgunaan narkoba. 

Dia menekankan anggotanya untuk bekerja secara profesional.

Ia menginstruksikan agar personel tidak menjadi “preman berseragam” yang mencederai nama baik institusi. 

“Saya minta jangan ada yang terlibat dalam kegiatan ilegal. Saat ini banyak satgas melakukan penegakan hukum, jangan sampai justru anggota kita ikut terlibat. Jangan jadi preman berseragam,” kata Krisno dalam sambutannya saat melaksanakan kunjungan kerja ke Polres Batanghari pada Sabtu (10/5/2025).

Sementara itu, dia mengaku akan mendukung penuh penanganan permasalahan di wilayah hukum Polres Muaro Jambi.

Muaro Jambi merupakan wilayah dengan kasus konflik lahan yang tinggi. 

Tidak hanya itu, di wilayah Polres Batanghari juga terdapat cukup banyak sumur minyak ilegal (Illegal Drilling).

Banyaknya unsur kepentingan membuat penanganan, penutupan, dan penindakan terkait dengan Illegal Drilling di Provinsi Jambi, khususnya di Batanghari, tak menemukan ujung.

Hingga saat ini, kondisinya tidak banyak berubah, aktivitas pengeboran minyak ilegal masih masif terjadi.

Kondisi ini tidak hanya merusak lingkungan, bahkan telah menelan korban.

"Bersih-bersih"

Belum lama ini, pada 14 Februari 2025, sumur minyak ilegal yang berada di Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) meledak dan menyebabkan tiga orang pekerja mengalami luka bakar. 

Ketiga korban, yakni Charles Patuan (25), warga Simpang Jebak, Muara Tembesi, Batanghari, Jambi, harus dirawat karena mengalami luka bakar hingga 59,5 persen.

Sementara itu, korban berikutnya adalah Bernata Sitohang (42), warga Kampung Baru, Muara Tembesi, yang mengalami luka bakar hingga 62 persen, dan Kasta (23), warga Desa Jernang Baru, Mandiangin Timur, Sarolangun, mengalami luka bakar hingga 32 persen.

Jambi, isu penanganan Illegal Drilling selalu menjadi sorotan. Kehadiran Irjen Pol Krisno H Siregar sebagai Kapolda Jambi yang baru diharapkan mampu menuntaskan permasalahan ini.

Rekam jejak Irjen Krisno

 Irjen Krisno Halomoan Siregar, yang menggantikan Irjen Rusdi Hartono sebagai Kapolda Jambi.

Gubernur Akademi Kepolisian itu kini telah berganti jabatan.

Mutasi kapolda itu tertuang dalam Surat Telegram Rahasia yang diterbitkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nomor 488/III/2025 tanggal 12 Maret 2025.

Sejumlah alumni Akpol 1991 dapat promosi jabatan sebagai kapolda.

Irjen Krisno menggantikan Irjen Rusdi yang kini telah menjadi Kapolda Sulsel.

Lantas seperti apa profil Irjen Krisno?

Profil Irjen Krisno

Melansir Tribun Timur, Irjen Krisno Halomoan Siregar adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), lulusan Akpol 1991 dari Batalyon Bhara Daksa.

Ia memiliki nama dan gelar Inspektur Jenderal Polisi atau Irjen Pol. Krisno H. Siregar, S.I.K., M.H.

Irjen Krisno Siregar lahir di Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 24 Desember 1969.

Di Polri, Irjen Krisno diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol).

Jenderal bintang dua ini sudah menduduki posisi sebagai Gubernur Akpol sejak tahun Maret 2023.

Sepanjang kariernya, Krisno juga pernah menjabat sebagai Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri.

Rekam jejaknya yang cemerlang membuat Irjen Krisno dijuluki si pemberantas narkoba.

Selama di Bareskrim, Krisno kerap perang dengan bandar dan pengedar narkoba.

Ia juga pernah menangkak pemilik ratusan kilo narkoba.

Ia memiliki istri yang bernama Evi Monike Saragi.

Krisno dan Evi dikaruniai satu orang anak perempuan bernama Bethsheba Alicia Siregar.

Pendidikan

Irjen Krisno H Siregar adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

Di Akpol, ia satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK (2000), Sespim (2006), dan Sespimti (2015).

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yaitu Irjen Pol. Krisno Halomoan Siregar, S.I.K., M.H.

Perjalanan karier

Karier Irjen Krisno H Siregar sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Krisno tercatat pernah menjabat sebagai Kasat III Ditnarkoba Polda Metro Jaya (2008), Kapolres Madiun Kota (2010), dan Wadirresnarkoba Polda Metro Jaya (2011).

Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Wakapolres Metro Tangerang Kota (2012) dan Dirresnarkoba Polda Sulut (2013).

Karier Krisno Siregar makin moncer setelah ia didapuk menjadi Dirreskrimum Polda Sulut pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, Krisno ditunjuk untuk menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Satu tahun kemudian, ia dimutasi sebagai Dirresnarkoba Polda Jateng.

Setelah itu, Krisno dipercaya untuk menjabat sebagai Sespuslitbang Polri pada tahun 2017.

Pada tahun 2018, Krisno Siregar kemudian diangkat menjadi Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri.

Dua tahun kemudian, jenderal asal Medan ini diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri.

Lalu, ia dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri pada tahun 2023.

Di tahun yang sama, Irjen Krisno lalu diangkat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian.

Sudah Keluarkan 4 Taruna Akpol

Irjen Krisno diketahui telah mengeluarkan 4 taruna Akpol sejak April 2024.

Hal itu disampaikan Krisno saat menjalani rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI membahas kasus dugaan pemaksaan aborsi oleh anggota polisi di Aceh, yakni Ipda Yohananda Fajri, di kompleks parlemen, Senaya, Jakarta, Kamis (6/2/2025). 

"Sudah empat orang taruna kami keluarkan karena kasus asusila," kata Krisno, dikutip dari Tribunnews.com.

Sebagai Gubernur Akpol, Irjen Krisno Siregar akan terus melakukan penegakan disiplin untuk seluruh taruna.

"Kami bukan bangga karena kami tidak pernah mau mengeluarkan taruna, karena mereka anak kami, tetapi terus kami lakukan," tutur dia.

Dalam rapat itu, Krisno juga mengungkap perilaku Ipda Yohananda Fajri yang diduga memaksa aborsi kekasihnya, Vanessa Fadillah Arif.

Krisno menyebut, alumni Akpol 2023 itu pernah melakukan tindakan kekerasan saat masih menjadi taruna.

Selain itu, Krisno juga menyebut bahwa Fajri pernah disanksi karena mengenakan pakaian sipil saat pembelajaran.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ultimatum Kapolda Jambi kepada Anggotanya: Jangan Jadi Preman Berseragam"

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved