Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

2 Kapten PSM Makassar 'Dikerjai'? Setelah Habisi Pluim, Komdis PSSI Kini Bidik Yuran Fernandes

Wiljan Pluim dan Yuran Fernandes merupakan kapten PSM Makassar pernah ditegur Komdis PSSI.

Editor: Sudirman
Ist
PSM MAKASSAR - Wiljan Pluim dan Yuran Fernandes. Dua pemain PSM Makassar pernah disanksi komdis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua kapten PSM Makassar pernah ditegur Komdis Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Keduanya Wiljan Pluim dan Yuran Fernandes.

Wiljan Pluim merupakan kapten PSM Makassar musim 2022 / 2023.

Sementara Yuran Fernandes kapten PSM Makassar musim 2024 / 2025.

Mereka ditegur Komdis PSSI karena dianggap mengeluarkan kata-kata tak pantas.

Baca juga: PSM Makassar Kena Tegur, Yuran Fernandes Terancam Sanksi Imbas Protes Laga Lawan PSS

Meskipun banyak menilai, apa yang dilakukan keduanya bukanlah pelanggaran fatal.

Apalagi yang selalu diberi sanksi adalah pemain bintang PSM Makassar.

Wiljan Pluim dan Yuran Fernandes selalu menjadi tulang punggung Juku Eja.

Berikut pelanggaran dilakukan Wiljan Pluim dan Yuran Fernandes hingga ditegur Komdis PSSI:

Wiljan Pluim

Kapten PSM Makassar, Wiljan Pluim mendapat sanksi liima pertandingan musim 2022 / 2023.

PSM Makassar juga mendapat denda sebesar Rp 120 juta rupiah atas tiga pelanggaran yang dilakukan.

Sanksi lima pertandingan terhadap Wiljan Pluim diberikan saat PSM Makassar menghadapi tuan rumah Persik Kediri.

Saat itu, Pluim diganjar kartu kuning karena melanggar pemain Persik Kediri.

Namun tak lama kemudian, ia diberi kartu kuning kedua dan kartu merah karena dianggap mengeluarkan kata-kata kotor kepada wasit, Zetman Pangaribuan.

Pada pertandingan ini, PSM Makassar ditahan imbang 0-0 oleh Persik Kediri yang menghuni dasar klasemen sementara Liga 1 2022/2023.

 "Di dalam surat (Komdis PSSI) itu ada kata-kata kotor. Tetapi kan tidak juga seperti itu. Jadi kartu merahnya (sanksi) 1 laga plus 4. Jadi totalnya 5 kali sanksi," kata Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin, Minggu (11/9).

Lalu apa langkah PSM Makassar menghadapi sanksi ini?

Pria yang biasa disapa Appi ini mengatakan, akan mengajukan banding kepada Komisi Disiplin PSSI.

Menurut Appi, keputusan sanksi yang diberikan kepada Pluim tidak sesuai dengan regulasi yang ada.

"Kita akan banding terkait hal ini untuk memperjelas. Dari sudut kacamata apa mereka (PSSI) mengeluarkan sanksi itu," kesalnya.

Appi berharap, agar hukuman yang diberikan kepada Pluim dapat dicabut. Atau paling tidak dikurangi hukumannya.

 "Masa 4 laga sanksi, gila aja. Kan sudah kartu merah saja. Sudah selesai. Lagian kata-kata kotor itu keluar kan bukan tanpa alasan," tegasnya.

Terkait sanksi Pluim ini, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengutuk keras keputusan PSSI. Ia menyebut keputusan tersebut sangat tidak adil dan merugikan PSM Makassar.

"Dia (Wiljan Pluim) dapat sanksi larangan lima laga. Peraturan apa ini," cetus Bernardo Tavares seusai laga melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (10/9) malam.

Pelatih asal Portugal itu kecewa dengan keputusan ini. Menurutnya, pada laga itu, pemain Persik Kediri melakukan pelanggaran keras.

"Dengan santainya mereka menghukum pemain kami. Pada saat itu, pemain Persik Kediri melakukan pelanggaran keras, tetapi wasit tidak mengeluarkan kartu," ungkap Bernardo Tavares.

"Ini betul-betul tidak adil buat PSM Makassar. Saya sudah lihat pertandingan semuanya, saya tidak bisa lihat sesuai pelanggaran tersebut dan dia harus mendapat 5 hukuman tidak bertanding," kesal Bernardo sambil menggebrak meja usai pertandingan melawan Persebaya, Sabtu (10/9).

Pelatih asal Portugal itu pun menantang wasit dan PSSI untuk menjelaskan terkait aturan yang dipakai dalam setiap pertandingan. Sebab hukuman tersebut sangat tidak masuk akal.

"Saya ingin diberi pemahaman tentang aturan seperti apa yang mereka jalankan. Hukuman ini sangat tidak masuk akal!," ketusnya.

Yuran Fernandes

Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes menjalani sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Sidang dilaksanakan via daring Rabu (7/5/2025) malam.

Yuran Fernandes menjalani sidang Komdis PSSI terkait kritikannya terhadap sepak bola Indonesia melalui Instagram Storynya @yur4nfernandes usai laga PSM Makassar vs PSS Sleman pada Sabtu (3/5/2025).

Bek nomor punggung 4 ini mengatakan, bagi semua pemain yang ingin mencari uang silakan datang ke Indonesia.

Namun, apabila ingin bermain sepak bola dengan serius, ia menyarankan para pemain harus menjauhi sepak bola Indonesia.

“Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama,” tulis Yuran Fernandes sebagaimana dikutip dari Instagram story pribadinya @yur4anfernandes, Minggu (4/5/2025).

"Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin BERMAIN SEPAK BOLA SERIUS, menjauhlah dari Indonesia,” ungkapnya. 

Tak lama, Yuran Fernandes pun menghapus unggahannya tersebut.

Bahkan, Senin (5/5/2025), pemain berusia 31 tahun itu langsung mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataannya.

“Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara,” ungkapnya.

“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” ucapnya.

Kasus menimpah Yuran Fernandes ini tak langsung dihentikan.

Yuran Fernandes harus menjalani pemeriksaan Komdis PSSI atas pernyataannya tersebut.

"Baru saja selesai sidang Komdis untuk Yuran," ungkap Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (7/5/2025).

Dalam sidang Komdis PSSI, Yuran Fernandes mengklarifikasi isi postingannya untuk menghindari kesalahpahaman.

Beberapa anggota Komdis PSSI pun mengapresiasi Yuran Fernandes yang telah menghapus postingannya itu dan meminta maaf.

Hanya saja, pasal dugaan pelanggaran tidak disebutkan dalam surat panggilan sidang.

Sidang Komdis PSSI belum menjatuhkan putusan Yuran Fernandes dijatuhi sanksi atau tidak.

Pihak PSM Makassar harus menunggu beberapa hari ke depan.

"Keputusan sidangnya belum ada. Kita tunggu saja," paparnya.

Di lain sisi, PSM Makassar dalam waktu dekat akan melakoni pertandingan pekan 32 Liga 1 2024/2025.

Tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini kedatangan tamu, Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/5/2025) pukul 16.30 Wita.

Belum adanya putusan terhadap Yuran Fernandes menganggu persiapan PSM Makassar.

Khawatirnya, tim pelatih telah menyiapkan skema tampil dengan Yuran Fernandes, tapi tiba-tiba pemain berpostur 198 sentimeter itu harus absen karena menjalani sanksi.

Meski begitu, Sule menuturkan, biasanya pemain dalam status terhukum disampaikan dalam match coordinator meeting (MCM).

Selain itu, Komdis PSSI pasti menyampaikan melalui email official klub.

Begitu pun kalau tidak ada hukuman.

"Kalau ada pemain dalam status terhukum, pasti disampaikan di MCM itu. Kalau tidak ada pemain yang terhukum,  pasti akan disebutkan juga," tuturnya.

"Surat putusan sidang Komdis juga pasti direct ke email official klub. Jadi secara berkala akan kami cek," pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved