Makassar Mulia
Begini Cara Munafri-Aliyah Atasi Pengangguran di Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin prihatin terhadap tingginya angka pengangguran di Sulawesi Selatan, termasuk di Makassar.
Munafri mengakui, rendahnya keterampilan dan daya saing pekerja menjadi penyebab banyaknya masyarakat menganggur.
Untuk itu, peningkatan kemampuan dan daya saing pekerja menjadi salah satu program yang akan dijalankan Munafri di pemerintahannya bersama Aliyah Mustika Ilham.
Munafri menamai program tersebut Makassar Creative Hub. Ruang dimana calon tenaga kerja akan dilatih agar kompeten dan profesional.
"Kami membangun creative hub supaya ada respon tenaga kerja yang bisa dibutuhkan dimana-mana. Orang kalau tidak punya daya saing pasti akan tersisih. Kita siapkan ini supaya kita berdaya saing, punya sesuatu yang dibutuhkan di dunia kerja," ucap Munafri, Selasa (6/5/2025).
Untuk menyukseskan program ini, Penkot menggandeng Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar.
Munafri menilai, ini menjadi persoalan. Dimana tenaga kerja Makassar masih belum bisa memenuhi kebutuhan penyedia kerja.
Dari segi kapasitas dan kompetensi, SDM yang ada di Makassar butuh didorong untuk bisa bersaing dengan SDM dari daerah lain.
Makassar Creative Hub hadir untuk memfasilitasi peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat.
Karena itu, BBPVP sebagai lembaga pencetak tenaga kerja terampil diharapkan mampu membantu Pemkot Makassar untuk menyelesaikan persoalan ini.
Kata Munafri, BBPVP memiliki sarana yang memadai untuk memberikan pelatihan, bahkan tenaga instrukturnya sudah tersertifikasi.
"Sebenarnya ini yang susah kita dapat, menurut saya tempat ini sangat sayang kalau tidak kita maksimalkan," ujarnya.
Upaya ini juga sekaligus untuk mengurangi pengangguran di Makassar.
Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang didapatkan, diharapkan mereka bisa bersaing dan meningkat kesejahteraan hidupnya.
Bukan hanya di perusahaan lokal, Munafri berharap agar tenaga kerja Makassar mampu terserap hingga ke luar negeri.
"Makassar creative hub ini sebagai sebuah entitas yang akan memberikan harapan baru kepada anak-anak kita untuk mendapatkan pekerjaan baik di dalam maupun luar negeri,"ujarnya.
Munafri juga menekankan agar masyarakat tidak melulu ingin menjadi karyawan, melainkan menjadi pengusaha atau penyedia lapangan kerja.
Menjadi pengusaha dibutuhkan mental dan tekad yang kuat, soal untung rugi itu merupakan proses untuk tumbuh dan maju.
"Kalau jadi pengusaha jangan langsung berpikiran jadi usahawan besar, harus dimulai dari kecil. Kalau rugi iya, memang pengusaha harus rugi dulu, kalau tidak rugi bukan pengusaha namanya," pesannya.
"Jangan berpikir langsung jadi kaya, paling pertama modal kuat keinginan jadi pengusaha lalu bisa mempekerjakan orang. Kalau satu orang pekerjakan 2 saja berapa banyak angkatan kerja yang tercipta," sambungnya.(*)