Bali
Bali Mati Lampu Total Buat Presiden Prabowo Minta Maaf, Darmawan Prasodjo Penanggung Jawab Utama PLN
Peristiwa mati lampu di Bali membuat Presiden RI Prabowo Subianto bergegas mengucapkan permohonan maaf.
TRIBUN-TIMUR.COM- Wilayah Bali dilanda pemadaman listrik total pada Jumat (2/5/2025).
Peristiwa tersebut membuat Presiden RI Prabowo Subianto bergegas mengucapkan permohonan maaf.
Juru Bicara Presiden yang juga Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi atas nama Presiden menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Lalu siapa yang bertanggung jawab penuh untuk listrik di Indonesia?
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas masalah listrik di Indonesia.
Saat ini, PLN dipimpin oleh Darmawan Prasodjo, Ph.D.
Sebelum menjadi direktur utama PLN, pria kalahiran 19 Oktober 1970 ini Wakil Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2019.
Darmawan juga pernah menjabat sebagai Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) sejak 2 April 2015 hingga 18 Oktober 2019.
Ia adalah kader PDI Perjuangan dan menjadi tim pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-JK serta menjadi tim ahli pasangan Jokowi-JK yang bertugas memberikan masukan saat debat capres-cawapres pada Pilpres 2014.
Dikutip dari wikipedia.com, Darmawan Prasodjo dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah dari pasangan (Alm) Brigadir Jenderal TNI (Hor) Purn Drs. Sadja Moeljoredjo dan Ibu Sudarti Sadja.
Ayahnya adalah seorang tentara dengan jabatan terakhir sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.
Pada tahun 2006, Darmawan Prasodjo menikahi Diny Sandra Dewi.
Saat SMA, ia menjadi 20 lulusan Siswa SMA terbaik di SMA Negeri 1 Magelang, yang oleh program Habibie tahun 1989 dikirim ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi.
Ia mendapatkan gelar sarjana Bachelor, Master dan Ph.D.- nya di Texas A&M University, Amerika Serikat. Setelah lulus, ia sempat bekerja di Amerika Serikat hingga tahun 2012. Tahun 2012 kembali ke Indonesia setelah 20 tahun di Amerika dan memulai karir di beberapa perusahaan antara lain sebagai Direktur di Indonesia Center for Green Economy dan Kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013, Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals tahun 2013-2014, Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara tahun 2013 – 2014, Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan , Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019 dan Komisaris PT PLN (Persero) tahun 2018 – 2019.
Pada November 2014, ia sempat pula bergabung dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri.
Darmawan pernah menjabat sebagai Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan. Ia menjabat posisi tersebut sejak dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan hingga Teten Masduki.
Darmawan berhak maju sebagai anggota DPR RI dengan melalui jalur Pergantian Antar Waktu (PAW) yang menggantikan Puan Maharani yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK).
Namun, ia lebih memilih untuk menjadi Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan. Posisi sebagai anggota DPR digantikan oleh Alfia Reziani yang memperoleh suara terbanyak selanjutnya.
Prabowo Minta Maaf
Juru Bicara Presiden yang juga Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi atas nama Presiden menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.
“Atas nama Presiden dan pemerintah, kami menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan komitmen rekan-rekan PLN di lapangan. Pemerintah terus memantau proses pemulihan secara intensif dan akan memastikan bahwa layanan publik kembali berjalan normal secepat mungkin,” ujarnya.
Prasetyo mengatakan setelah mendengar adanya gangguan tersebut, atas arahan Presiden, ia langsung menghubungi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Ia mengapresiasi respons cepat dan kerja keras jajaran PT PLN (Persero) dalam memulihkan kondisi sistem kelistrikan.
“Pemerintah mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan,” ujar Prasetyo.
Menanggapi hal tersebut, PT PLN (Persero) telah bergerak cepat melakukan pemulihan akibat terganggunya pasokan listrik tersebut. Executive Vice President Komunikasi Korporat and TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, sejak pertama terjadi mati listrik, pihaknya selama setengah jam pertama berhasil mengembalikan pasokan ke pelanggan secara bertahap.
"Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Pada Pukul 18.30 WITA sebesar 50 persen pelanggan terdampak sudah berhasil normal kembali," ucap Greg.
Greg menerangkan, ratusan personel PLN telah terjun ke lapangan dan berupaya untuk mengembalikan seluruh pasokan listrik ke masyarakat Bali. "Personel PLN disertai peralatan lengkap telah diterjunkan untuk fokus melakukan perbaikan secara bertahap agar sistem kelistrikan dapat segera normal kembali," imbuhnya.
PLN masih terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab dari black out yang terjadi di Pulau Dewata pada Jumat ini."Hingga saat ini penyebab terjadinya gangguan masih dalam penelusuran," ungkap Greg.
Muncul Kepanikan
Salah satu warga di Jimbaran bernama Erwin Mulialim menyebut pemadaman listrik di Pulau Dewata terjadi sekitar pukul 16.10 WITA. Saat peristiwa tersebut terjadi situasi di Bali sempat terjadi kepanikan. "Ya pada panik lah pak, soalnya seluruh aktivitas menjadi terganggu," ujar Erwin saat berbincang dengan Tribun.
Imbas black out tersebut situasi jalan raya di seluruh wilayah Bali mengalami macet parah. Sebab lampu lalu lintas ikut padam. Lampu penerangan jalan (PJU) lanjut Erwin juga seluruhnya mati total.
"Ya suasananya mirip pas Nyepi, karena lampu-lampu jalanan mati total," kata Erwin.
Tidak hanya lampu lalu lintas dan PJU saja yang padam, operasional di mal, hotel dan minimarket serta perkantoran juga mengalami mati listrik.
"Seluruh aktivitas menjadi terganggu, komputer-komputer di resepsionis-hotel-hotel pada ikutan mati sementara hingga gensetnya hotel menyala, Minimarket yang nggak punya genset untuk sementara tutup, begitu pula dengan Money Changer juga terpaksa tutup karena mereka pada umumnya nggak punya genset, Mal di Bali pun sementara padam listriknya menunggu genset menyala," ujar Erwin.
Pria yang berprofesi sebagai tour guide ini juga menyebut rumah-rumah warga yang tidak memiliki genset saat pemadaman listrik terjadi situasinya gelap gulita. "Warga di pulau Bali ini yang nggak punya genset pribadi ya gelap gulita jadinya deh," kata Erwin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.