Makassar Mulia
Munafri Arifuddin dan Ketua KONI Makassar Ismail Hadiri Kejuaran Taekwondo di GOR Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin membuka kejuaraan Taekwondo Open Tournament Walikota Cup, di JK Arena Gor Universitas Hasanuddin, Kamis (1/5/2025).
950 atlet ikut berkompetisi dalam Kejuaraan Taekwondo ini.
Para peserta akan berlaga dengan 13 kategori pertandingan.
Munafri Arifuddin pada kesempatan ini menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas.
"Kami ingin menyampaikan bahwa selama pertandingan ini, tolong yang namanya sportivitas terus dijaga dan dijunjung tinggi," tegasnya.
Appi sapaannya mengatakan, kejujuran dan sportivitas adalah sikap paling tinggi dalam sebuah pertandingan.
Ini tentu menjadi pegangan paling utama yang harus di miliki oleh peserta.
"Sehingga tingkat kepercayaan bisa lebih baik dan bisa menjadi rujukan kita bersama bahwa pertandingan itu adalah pertandingan yang adil dan jujur," tambahnya.
Besar harapannya agar kejuaraan ini menghasilkan bibit baru, atlet-atlet muda agar dapat mengaharumkan nama Makassar di kancah internasional.
"Saya berharap dari kejuaraan ini akan menghasilkan para atlet-atlet muda yang berbakat, untuk mengharumkan nama Kota Makassar, tapi juga membawa nama Indonesia di pentas internasional," ucapnya.
Ia berharap Dinas Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan pengurus besar Taekwondo secara bersama-sama dan akan terus memberikan ruang kepada para atlet.
"Ini agar bisa mengekspresikan diri dan mampu membangkitkan prestasi olahraga taekwondo di Kota Makassar dan Sulawesi Selatan," tambahnya.
Diketahui, Munafri Arifuddin juga didampingi oleh Ketua Umum Koni Makassar Terpilih, Ismail.
Sebelumnya, Munafri sempat berpesan agar pembinaan atlet sejak dini bisa dimaksimalkan oleh Koni di kepengurusan baru ini.
Katanya, proses pembinaan olahraga atau pertandingan kejuaran diharapkan melibatkan anak SD.
Appi menginginkan agar KONI Makassar mengedepankan pembinaan dan pengembangan olahraga guna mencetak prestasi-prestasi gemilang.
Sehingga kedepan, KONI menjadi pusat atau laboratorium atlet profesional yang berdaya saing.
"Kita butuh pembinaaan, kita tidak mau setiap mau Porprov atau kejuaraan kita ambil atau sewa dari tempat yang lain," tegasnya.
"Saya mau Ketua Koni kedepan orientasinya bukan piala tapi memberikan pembinaaan dan pengembangan olahraga yang dampaknya adalah piala. Proses yang kita perbaiki dan outputnya memberikan hasil maksimal," sambungnya. (*)