Ketua Golkar Sinjai Andi Kartini Ottong: Appi-Taufan Pawe Komunikasi Intens

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Atmosfer politik di internal Partai Golkar Sulawesi Selatan makin memanas jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) 2025.

Rencananya, Musda Partai Golkar Sulsel digelar pada Mei 2025 nanti.

Ketua DPD II Partai Golkar Sinjai, Andi Kartini Ottong, berharap agar proses penjaringan dan pemilihan kandidat Ketua DPD I Golkar Sulsel berjalan sesuai mekanisme partai. 

Ia menekankan agar seluruh proses penjaringan dan pemilihan kandidat mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Terlebih mempertimbangkan prestasi, dedikasi, loyalitas, dan rekam jejak yang tidak tercela (PDLT) partai. 

Hal ini sebagai dasar penilaian dalam menentukan sosok pemimpin yang tepat.

"Kita melihat dulu figur-figur ini masuk tidak di AD/ART Partai Golkar," ujar Kartini kepada Tribun-Timur.com, Minggu (27/4/2025).

Menurut Kartini, dalam suasana politik yang dinamis seperti saat ini, menjaga marwah dan tata kelola organisasi sesuai aturan sangat penting agar Musda Golkar Sulsel.

Hal ini demi melahirkan pemimpin yang sah, kuat, dan diterima seluruh kader.

"Kalau berbicara siapa yang pantas, semua calon tentu punya potensi. Tapi harus dilihat dulu kelayakannya, apakah memenuhi syarat sesuai aturan," tambahnya.

Itu dianggapnya menjadi prinsip yang harus dipegang.

Sejumlah kandidat diketahui mulai intens membangun komunikasi dengan para pengurus DPD II se-Sulsel. 

Di antaranya Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin (Appi) dan Ketua DPD I Golkar Sulsel saat ini, Taufan Pawe.

Kartini sendiri mengakui sudah beberapa kali berdiskusi dan bertemu dengan kedua figur tersebut, baik dalam acara formal maupun nonformal.

"Saya sudah beberapa kali bertemu Pak Appi dan Pak Taufan Pawe. Ada pembicaraan seputar internal partai, termasuk permintaan dukungan," ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa sikap resmi DPD II Golkar Sinjai masih menunggu arahan dan mempertimbangkan objektivitas berbasis regulasi partai.

Prinsipnya, mantan Wakil Bupati Sinjai itu tetap menunggu petunjuk dari pusat dan akan melihat semua calon sesuai ketentuan AD/ART sebelum menentukan sikap.