Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Diminta Tetap Main Pressing Tinggi Lawan Borneo FC

Jelang lawan Borneo FC, PSM Makassar diminta tetap main pressing tinggi demi rebut empat besar klasemen Liga 1 2024/202

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
PSM Makassar
PRESSING TINGGI – Bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, mengawal penyerang sayap Borneo FC, Mario Peralta, di Stadion Batakan, Balikpapan, Desember 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARPSM Makassar akan menantang Borneo FC pada lanjutan Liga 1 2024/2025.

Laga akan digelar di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (18/4/2025) pukul 16.30 Wita.

Pertandingan ini krusial karena kedua tim hanya terpaut satu poin di klasemen sementara.

PSM Makassar berada di peringkat enam dengan 43 poin, sementara Borneo FC di posisi tujuh dengan 42 poin. 

Pemenang laga ini berpeluang masuk empat besar.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, dituntut meramu strategi untuk mencuri poin penuh di kandang lawan.

Sebelumnya, ia sukses membawa PSM menang 2-0 atas Semen Padang dengan menerapkan gegenpressing.

Saat kehilangan bola, para pemain langsung menutup ruang lawan untuk menggagalkan serangan atau merebut kembali penguasaan bola.

Yuran Fernandes dan rekan-rekan segera masuk fase menyerang meski tanpa bola, termasuk di area lawan.

Strategi ini membuat PSM bisa merebut bola kembali dan melancarkan serangan cepat, sekaligus mengacaukan skema serangan balik lawan.

Kini, menarik dinanti apakah Tavares akan memakai taktik serupa saat menghadapi Borneo FC.

Pasalnya, gaya main Borneo di bawah pelatih Joaquin Gomez berbeda dengan pendahulunya, Pieter Huistra.

Jika Huistra lebih mengandalkan penguasaan bola dan umpan pendek, Gomez kini fokus pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang.

Sayap cepat jadi andalan utama Borneo untuk membongkar pertahanan lawan.

Hal ini kemungkinan besar akan diterapkan saat menjamu PSM.

Pengamat sepak bola, Assegaf Razak, menilai PSM harus tetap bermain dengan pressing tinggi saat melawan Borneo.

“Kalau pressing tinggi, lawan tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tak akan lama kuasai bola. Makanya pressing tinggi PSM Makassar harus ditingkatkan,” kata Assegaf saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (15/4/2025).

Menurutnya, gaya pressing tinggi sudah menjadi ciri khas Juku Eja dan tidak perlu diubah.

“Ini ciri khas PSM Makassar, tak bisa dihilangkan,” tegas mantan pelatih PSM tersebut.

Meski demikian, ia mengingatkan pentingnya menjaga organisasi pertahanan saat menerapkan pressing tinggi.

“Penting mengorganisir pertahanan dengan bagus. Pemain depan begitu kehilangan bola langsung press, diikuti gelandang dan pemain belakang,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved