Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah, Lengkap Doa/Dzikir Setelahnya

Sholat tarawih dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah. Namun bagi yang uzur untuk memenuhi keutamaan ini bisa menunaikan tarawih secara sendirian.

Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan
SHOLAT TARAWIH - Suasana sholat tarawih pertama bulan Ramadhan 1445 H di Masjid Raya Makassar, Senin (11/3/2024). Sholat Tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri di rumah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sholat Tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri di rumah.

Untuk itu penting umat muslim mengetahui niat dan tata caranya, utamanya yang mengerjakan sendiri.

Sholat tarawih salah satu ibadah yang dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan.

Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan khusus pada bulan Ramadhan.

Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai 'waktu sesaat untuk istirahat'.

Waktu pelaksanaan salat sunnah ini adalah selepas Sholat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.

Bagi pria dan wanita, mengerjakan sholat Tarawih merupakan sunnah.

Sedangkan hukum berjamaah dalam pelaksanaan shlat Tarawih adalah sunnah kifayah.

Sunnah kifayah jika semua jemaah masjid meninggalkan jemaah Tarawih, maka semuannya mendapatkan dosa, namun jika ada yang melakukannya maka gugur dosa-dosa yang lain.

Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-29 Ramadhan: Pahala Setara 1.000 Kali Ibadah Haji

Sholat tarawih dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah.

Namun bagi yang uzur untuk memenuhi keutamaan ini bisa menunaikan tarawih secara sendirian.

Rasulullah mengerjakan Sholat Tarawih tidak selalu di masjid, melainkan juga di rumah.

Rasulullah SAW hanya pernah melakukannya secara berjemaah dalam tiga kali kesempatan.

Hadist menyebutkan Rasulullah SAW kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut sholat tarawih akan menjadi diwajibkan kepada umat muslim.

Hal ini diketahui dari sebuah hadits yang berbunyi :

“Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin radliyallahu ‘anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam shalat di masjid, lalu banyak orang shalat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, 'Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila shalat ini diwajibkan pada kalian.” Sayyidah ‘Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jumlah rakaat dalam sholat Tarawih bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara 8 hingga 20 rakaat.

Amalan ini dapat dikerjakan setiap 2 rakaat ditutup salam atau 4 rakaat ditutup salam tanpa tasyahud awal.

Niat Sholat Tarawih Sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Lafal Latin: Usholli sunnatattarowihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala)

Artinya: Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Sholat Tarawih

Secara umum, sholat tarawih pada dasarnya sama saja dengan sholat sunnah lain.

Tiap sesi sholat terdiri dari kelipatan 2 rakaat atau 4 rakaat.

Berikut langkah-langkah atau tata cara sholat tarawih:

1. Mengucapkan niat shalat Tarawih sesuai posisinya sebagai imam atau makmum atau sendiri.

2. Niat di dalam hati

3. Ketika takbiratul ihram mengucap takbir

4. Saat takbiratul ihram membaca Surat Al-Fatihah

5. Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an

6. Rukuk

7. I’tidaal

8. Sujud pertama

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

12. Bangkit dari duduk

13. Mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama

14. Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampat rakaat keempat baru salam (Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat).

15. Ulangi gerakan yang sama hingga tiga kali atau 8 rakaat

16. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai salat Tarawih

17. Salat Tarawih dapat dilanjutkan dengan salat witir sebanyak 3 rakaat. 

Salat ini boleh dikerjakan dengan 3 rakaat salam atau 2 rakaat dan 1 rakaat.

Doa Setelah Sholat Tarawih

Muslim dianjurkan membaca doa setelah salat tarawih untuk menyempurnakan amalan ibadah di bulan ramadhan.

Adapun bacaan doa setelah salat tarawih yakni sebagai berikut:

Doa Selesai Sholat Tarawih

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummaj alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin.
Wa lish-shlati hafidhin.Wa liz-zakati fa ilin.Wa lima indaka thalibin.Wa li afwika rajin.Wa bil-huda mutamassikin.Wa anil laghwi mu ridlin.Wa fid-dunya zahdin.Wa fil akhirati raghibin.Wa bil-qadla I radlin.Wa lin na ma I syakirin.Wa alal bala i shabirin.Wa tahta lawa i muhammadin shallallahu alaihi wasallam yaumal qiyamati sairina wa ilal haudli waridin.Wa ilal jannati dakhilin.Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.Wa min thaamil jannati akilin.Wa min labanin wa asalin mushaffan syaribin.Bi akwabin wa abariqa wa ka sin min ma in.
Ma al ladzina an amta alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada i wash shalihina wa hasuna ula ika rafiqan. Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi aliman.

Allahummaj alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su ada il maqbulin.Wa la taj alna minal asyqiya il mardudin. Wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma in.
Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil alamin.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara Sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih."

"Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya."

"Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.

"Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Dzikir Selesai Sholat Tarawih

أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.

Artinya: “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.”

Membaca tasbih sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Subhānal malikil quddūs.

Artinya: “Mahasuci Tuhan yang kudus.”

Dilanjut membaca doa zikir pujian kesucian.

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

Subhaanal malikil qudduus. Rabbil malaaikati warruuh

Artinya: "Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan. Tuhan pada malaikat dan ruh."

Doa memohon ampunan dan keselamatan

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك

Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri.”

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved