Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daging Sapi Terjangkit PMK Aman Dikonsumsi, Tapi Ada Syaratnya

Burhanuddin mengatakan daging sapi yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Hasriyani Latif
DOK TRIBUN TIMUR/MUH AINUN TAQWA
SAPI PMK - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Burhanuddin, beberapa waktu lalu. Saat ini, sebanyak 2.201 ekor sapi terjangkit PMK tersebar di tujuh kecamatan di Sinjai. 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih aman untuk dikonsumsi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan daging sapi yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi.

“Tidak ada persoalan, masih aman untuk dikonsumsi,” kata Burhanuddin kepada Tribun-Timur.com, Rabu (19/3/2025).

Meski begitu ada perlakuan yang dilakukan.

Baca juga: 7 Sapi di Luwu Terjangkit PMK Jelang Lebaran, Pemkab Waspadai Ternak Asal Sinjai

“Jadi setelah sapi dipotong, dagingnya saja yang diambil. Tulang dan isi perutnya harus dikubur,” ujarnya.

“Itupun dagingnya harus dikasi layu sebelum dimasak dengan cara disimpan di kulkas satu hari atau di ruang terbuka,” lanjutnya.

Pemotongan sapi terjangkit PMK juga harus dilakukan dengan kondisi aman.

“Sapi dipotong tidak sembarangan, harus safety. Yang potong itu harus menggunakan APD lengkap jangan sampai virusnya menular,” katanya.

Kasus PMK di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bertambah jelang Idul Fitri 2025.

Saat ini 2.201 ekor sapi terjangkit PMK yang tersebar di tujuh kecamatan di Sinjai.

Rinciannya Kecamatan Sinjai Selatan 1234 ekor, Sinjai Timur 5 ekor, Tellulimpoe 459 ekor.

Selanjutnya Kecamatan Bulupoddo 122 ekor, Sinjai Borong 9, Sinjai Tengah 135 ekor dan Sinjai Barat 237 ekor.

Selain itu angka kematian sapi akibat PMK juga meningkat mencapai 9 ekor sapi di dua Kacamata di Sinjai.

Diantaranya 8 ekor sapi mati di Kecamatan Sinjai Selatan dan 1 Kecamatan Sinjai Barat.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai memaksimalkan upaya dalam menghadapi PMK.

Tingkat kematian PMK rendah namun tingkat penyebarannya tinggi.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai rutin melakukan vaksinasi hewan ternak.

Selanjutnya upaya lainnya adalah pengobatan dan pembersihan kandang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved