Kasus Feni Ere
Mahasiswa Sindir Polisi Lambat Ungkap Pembunuh Feni Ere, ‘Tidak Hilang Anakmu, Pergi Sama Pacarnya'
Gadis tersebut mengenakan pakaian berwarna putih dengan bercak darah dan mulut terlilit kain.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) for Feni Ere lakukan aksi damai di depan Mapolres Palopo, Minggu (16/3/2025) malam.
Aksi damai berlangsung sekira dua jam menampilkan teatrikal kasus Feni Ere.
“Aksi damai berupa teatrikal ini merupakan wujud kekecewaan kami kepada Polres Palopo yang lambat dalam mengusut kasus Feni Ere,” kata Jendlap Amara, Milyani kepada Tribun-Timur.com, Minggu (16/3/2025) malam.
Dalam teatrikal tersebut, ratusan lilin dinyalakan oleh demonstran.
Seorang gadis berperan sebagai korban atau Feni Ere dalam teatrikal tersebut.
Gadis tersebut mengenakan pakaian berwarna putih dengan bercak darah dan mulut terlilit kain.
Tiga orang mahasiswa berperan sebagai keluarga Feni Ere dan melaporkan hilangnya korban ke pihak kepolisian.
Ketiganya terus berkata ‘tolong cari anak kami, dia hilang, tolong kami pak polisi’.
Ada beberapa mahasiswa yang berperan sebagai oknum polisi pada teatrikal itu.
Oknum polisi itu menjawab permintaan keluarga korban dengan kalimat ‘tidak hilang ji anakmu, besar mi, pergi ji sama pacarnya itu’.
Oknum polisi tersebut juga terlihat dikendalikan menggunakan uang oleh pria yang berperan sebagai pelaku.
Massa aksi pun terus meneriakkan kalimat ‘tidak bayar, tidak ditindak lanjuti kasusnya’.
Aksi itu kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk almarhumah Feni Ere dan melakukan tarian yang biasa digunakan dalam upacara kematian suku Toraja atau yang dikenal dengan ma’badong. (*)
Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.