Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2064 Ekor Sapi di Sinjai Terjangkit PMK, Legislator PKB Soroti Kinerja Dinas Peternakan

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sinjai, Saldi.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA/DPRD
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sinjai dari fraksi PKB, Saldi. Ia menyoroti kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai karena banyaknya kasus PMK 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA— Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dipertanyakan.

Pihaknya dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ribuan ekor sapi di Sinjai.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sinjai, Saldi.

Menurut legislator PKB ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan lambat merespon lonjakan PMK.

“Saoal PMK saya sudah koordinasikan ke Dinas Peternakan namun slow respon,” kata Saldi anggota DPRD Dapil Sinjai II ini, Jumat (15/3/2025).

Diketahui sebanyak 2064 ekor sapi di Kabupaten Sinjai terjangkit PMK yang tersebar di tujuh kecamatan.

Delapan ekor sapi dari jumlah tersebut mati.

Saldi menuturkan para peternak merasa resah dengan munculnya PMK.

Apalagi kata Saldi asuransi kemarin hewan ternak sapi di Sinjai sudah dihapuskan.

"Kasian juga ini peternak kita karena selain penyakit PMK yang menyerang ternaknya 

juga asuransi kematian sudah tidak ada padahal peternak sudah sekian tahun membayar iuran,” ujarnya.

“Asuransi di hilangkan pada saat penyakit PMK ada, ini tidak sportif,” lanjutnya.

Lanjut Saldi ungkap dirinya selalu meminta solusi kepada dinas peternakan terkait penyakit PMK tapi tidak direspon.

“Saya sudah sampaikan ke sekian kalinya sama dinas peternakan tapi selalu alasannya tidak ada anggarannya,” ujarnya.

Sebelumnya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ribuan ekor sapi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Sepanjang tahun 2025 Dinas Peternakan Sinjai mencatat sebanyak 2064 ekor sapi terjangkit PMK yang tersebar di tujuh kecamatan di Sinjai.

Diantaranya Kecamatan Bulupoddo 102 ekor, Sinjai Selatan 1178 ekor, Sinjai Barat 229, Tellulimpoe 430.

Selanjutnya Kecamatan Sinjai Borong 6 ekor, Sinjai Timur 3 ekor dan Sinjai Tengah 96 ekor.

“Dari jumlah tersebut sudah 8 ekor sapi mati akibat PMK,” kata Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, Ratnawati ribunTimur, Kamis (13/3/2025).

Ratnawati mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah pengendalian PMK.

Pengendalian dilakukan mulai dari pencegahan hingga pengobatan sapi yang sudah terjangkit PMK.

Dia ungkap penyebab utama penularan PMK di Kabupaten Sinjai.

“Yah penyebab utamanya itu arus lalulintas ternak, misalnya ada sapi yang terjangkit itu dijual atau dibeli masuk ke Sinjai. Nah ini yang harus diperhatikan oleh semua stek holder,” ujarnya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai juga sudah melakukan vaksinasi ribuan ekor sapi yang ada di Sinjai.

“Sejak Januari hingga Maret 2025 kita sudah vaksin 4680 ekor sapi yang tersebar di 7 Kecamatan,” ujarnya.

Selain itu kata Ratnawati pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi kepada peternak

“Hampir setiap hari kita lakukan sosialisasi tentang bahaya penyakit PMK dan cara mengendalikannya,” katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved