Meski Viral Takaran Tak Sesuai, Ahmadi Akil Sebut Penjualan Minyakita di Sulsel Stabil
Penjualan Minyakita di Sulsel tetap terjaga meski tengah viral terkait temuan takaran yang tidak sesuai.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Minyakita, merek minyak goreng subsidi pemerintah, tengah viral di media sosial.
Pasalnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menemukan adanya ketidaksesuaian takaran minyak goreng tersebut.
Masyarakat pun kini menyoroti penjualan Minyakita di pasar-pasar tradisional.
Meski demikian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil, mengatakan tidak ada penurunan permintaan Minyakita di Sulsel.
Penjualannya, menurutnya, masih terjaga.
“Sampai hari ini, harga minyak masih sama dengan satu minggu lalu. Berarti tidak ada penurunan yang signifikan,” kata Ahmadi Akil di Makassar pada Rabu (12/3/2025) sore.
"Seandainya daya beli masyarakat menurun, tentu ada efeknya. Tapi sampai hari ini belum ada penurunan permintaan," tambahnya.
Ahmadi Akil menyatakan bahwa penjualan dari distributor hingga pengecer masih terkendali.
“Dari pengecer dan distributor, tidak ada yang mengeluh. Minyakita masih tetap terdistribusi seperti hari-hari sebelumnya,” ujarnya.
Ahmadi Akil juga menegaskan bahwa saat mengecek takaran Minyakita di Sulsel, ia tidak menemukan masalah.
Menurutnya, minyakita dalam kemasan bantal beredar di Sulawesi, sementara kemasan pouch, seperti yang ditemukan oleh Amran Sulaiman, tidak ada di wilayah tersebut.
“Kami cek tidak ada masalah, pas. Kemasan botol yang bermasalah itu memang tidak ada di Sulawesi, semua ada di Jawa,” jelas Ahmadi Akil.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sempat geram dengan temuannya saat inspeksi mendadak (sidak) di pasar pada akhir pekan lalu.
Ia menemukan minyak goreng Minyakita kemasan 1 liter ternyata isinya hanya 750 mililiter.
Tak hanya itu, harga Minyakita juga melebihi harga yang ditetapkan pemerintah.
Minyakita diproduksi oleh produsen minyak goreng dengan lisensi merek dari pemerintah, sebagai salah satu program subsidi untuk menekan harga minyak di pasaran.
Saat sidak ke Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025), Amran membeli satu lusin Minyakita kemasan satu liter dan satu kotak Minyakita kemasan dua liter.
Setelah dituangkan ke gelas ukur, ternyata Minyakita kemasan satu liter hanya terisi 750-800 mililiter.
Selain itu, harganya juga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seharusnya Rp 15.700 per liter, dengan harga yang ditemukan mencapai Rp 18.000 per liter.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Mashud Azikin, Ketua RW 7 Biring Romang Mengubah Sampah Jadi Solusi |
![]() |
---|
Spesial Screening Air Mata di Ujung Sajadah 2 Buat Penonton Nangis di XXI Nipah Park |
![]() |
---|
Golkar Salurkan Rp2,67 Miliar untuk Bantu Warga Miskin di Sulsel |
![]() |
---|
Donasi Rp50 Juta Road to Give 2025, Four Points Makassar Siap Salurkan ke Lembaga Sosial |
![]() |
---|
Ribuan Pelari Ikut Road to Give Makassar, Donasi Tembus Rp50 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.