Mimpi Jumardin Terwujud Berkat BRILink, Raih Kendaraan Impian dan Ekonomi Warga Ikut Terangkat

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di kota besar seperti Makassar, tak semua orang punya waktu untuk antre di bank. Untunglah, ada Jumardin, agen BRILink yang siap sedia kapan saja.

BRILink Jumardin yang terletak di  Jalan Abubakar Lambogo No. 244, Makassar ini telah menjadi bagian dari revolusi kecil dalam layanan keuangan sejak 2014.

Sebagai agen BRILink, ia bukan hanya membantu warga sekitar mengakses layanan perbankan, tetapi juga membuktikan bahwa inklusi keuangan bisa diwujudkan dari halaman depan rumah.

Dengan senyum ramah, ia melayani transfer, tarik tunai, hingga pembukaan rekening Simpedes Umi, semua dari meja kecil yang kini menjadi pusat transaksi 24 jam.

"Dulu, warga harus antre berjam-jam di bank. Sekarang, mereka cukup datang ke sini, bahkan tengah malam sekalipun," cerita Jumardin, sambil menunjukkan buku register yang dipenuhi catatan transaksi pada Selasa (11/3).

Dukungan penuh dari BRI Kantor Cabang Panakkukang menjadi pondasi kesuksesannya. Ahmad Hidayat, PPBK BRI yang mendampingi agen-agen BRILink, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memastikan semua lapisan masyarakat, terutama yang jauh dari kantor cabang, bisa menikmati layanan keuangan secara real-time.

"BRILink adalah jawaban untuk daerah terpencil yang selama ini terkendala jarak dan waktu. Agen seperti Pak Jumardin adalah pahlawan tanpa tanda jasa dalam mempersempit kesenjangan akses," ujar Ahmad.

Untuk menjadi agen BRILink, persyaratannya cukup terjangkau: memiliki rekening BRI, Brimo, saldo minimal Rp20 juta, dan tekad untuk membantu. Calon agen juga dibekali pelatihan teknis dan SOP ketat agar layanan tetap prima. "Kami tak hanya memberikan perangkat, tapi juga pendampingan. Bahkan, agen di pelosok sekalipun kami pantau terus," tambah Ahmad.

Bagi Jumardin, BRILink adalah berkah yang mengubah hidup. "Dari hasil menjadi agen, saya bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi dan membeli mobil. Tapi yang lebih penting, saya bisa membantu tetangga yang dulunya kesulitan mengakses bank," katanya.

Warga sekitar pun merasakan manfaatnya. seorang pedagang sayur, Suharminto mengaku lebih mudah membayar listrik dan mengirim uang ke kampung halaman tanpa harus meninggalkan dagangannya. "Biaya adminnya juga murah, tidak memberatkan," ujarnya.

Meski pernah menghadapi kendala jaringan atau perangkat rusak, Jumardin tak pernah putus asa. BRI sigap mengganti mesin EDC konvensional dengan MPOS yang lebih praktis dan mudah dibawa ke mana-mana. "Kalau ada masalah, laporannya langsung ditanggapi. Sekarang, transaksi jadi lebih lancar," tuturnya.

BRI juga terus berinovasi. Program SuperAgen memberikan insentif tambahan bagi agen yang rajin meningkatkan transaksi, sementara keamanan data dijaga ketat dengan kewajiban mencatat setiap transaksi dalam register. "Kami tak main-main soal keamanan. Setiap agen harus patuh SOP agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga," tegas Ahmad.

Ke depan, BRI berambisi menjadikan BRILink sebagai lebih dari sekadar layanan transaksi. "Kami ingin agen-agen ini menjadi mitra UMKM, membantu pelaku usaha kecil mengakses pinjaman atau pelatihan. Dengan begitu, ekonomi lokal bisa terus tumbuh," ujar Ahmad.

Bagi masyarakat yang masih ragu, Jumardin mengajak dengan tulus: "Jangan sungkan datang ke agen BRILink. Kami di sini untuk memudahkan, bukan untuk memberatkan." Pesan ini selaras dengan visi BRI: memastikan layanan perbankan hadir di setiap desa, dari Sabang sampai Merauke.

Di tangan agen-agen seperti Jumardin, BRILink bukan hanya alat transaksi, tapi jembatan harapan yang menghubungkan masyarakat dengan peluang ekonomi yang lebih luas. "Ini baru permulaan," kata Ahmad. "Kami akan terus berinovasi agar semua orang bisa merasakan manfaatnya."