Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Strategis Nasional

5 Proyek Nasional Prabowo di Sulsel, Bendungan Jenelata Out, KII Huali lndustry Park Terbaru 

Prabowo Subianto menetapkan 77 proyek strategis nasional atau PSN dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Editor: Muh Hasim Arfah
Kemenko Maritim
PROYEK STRATEGIS NASIONAL-Pimpinan Kemenko Maritim meninjau perkembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIB), Sulawesi Selatan, beberapa tahun. KIB akan masuk dalam proyek strategis Nasional. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Presiden Prabowo Subianto akan menetapkan 77 Proyek Strategis Nasional atau PSN dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Hal itu tertuang dalam dokumen RPJMN 2025-2029 yang termuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025. 

Beberapa proyek yakni soal pangan dan makan bergizi gratis, 

"Proyek Strategis Nasional disusun dan ditetapkan sebagai sebuah langkah konkret teknis yang utamanya mendukung dan memastikan pelaksanaan Kegiatan Prioritas Utama," dikutip dari dokumen RPJMN 2025-2029, Jumat (7/3/2025).

PSN dirancang Prabowo sebagai proyek atau program (kumpulan proyek) yang memiliki sifat strategis, terukur dan berdampak signifikan pada pencapaian sasaran RPJMN Tahun 2025-2029 khususnya Program Prioritas Presiden termasuk Program Hasil Terbaik Cepat.

"Terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, serta yang mendorong pemerataan pembangunan," sebagaimana tertera dalam dokumen RPJMN 2025-2029.

PSN itu sendiri dapat diprakarsai/diusulkan dan dilaksanakan baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun badan usaha swasta, sedangkan penetapannya dilaksanakan melalui mekanisme RKP.

Pembangunan bendungan di Sulsel mengalami penundaan. Hanya Bendungan Jenelata yang berlanjut, sementara dua proyek lainnya tertunda akibat alokasi anggaran
Pembangunan bendungan di Sulsel mengalami penundaan. Hanya Bendungan Jenelata yang berlanjut, sementara dua proyek lainnya tertunda akibat alokasi anggaran (IST)

Ada proyek bioetanol berbasis tebu. 

Kawasan tebu Sulawesi Selatan berada di Kabupaten Takalar, Gowa, dan Bone. 

Sementara itu, ada pembangunan kawasan baru yakni Kawasan Industri Indonesia Huali lndustry Park.

Indonesia Huali Industry Park (IHIP) adalah kawasan industri yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

IHIP merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bergerak di sektor industri pemurnian nikel (smelter). 

Direksi PT IHIP, Kevin Yatmino kepada wartawan mengungkapkan nilai investasi yang akan direncanakan oleh PT IHIP kurang lebih Rp. 221 Triliun , dengan jumlah tenaga kerja akan terserap sekitar 45.000 orang.

“Perusahaan berkomitmen memberdayakan masyarakat dan tenaga lokal, serta UMKM lokal Kabupaten Luwu Timur. 

Keberadaan Kawasan Industri ini akan meningkatkan PAD Kabupaten Luwu Timur dan taraf hidup masyarakat sekitar,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan saat ini tahapan pelaksanaan PSN Malili adalah pengurusan perizinan prinsip, meliputi perizinan kawasan industri dan izin pembangkit listrik, Proyek strategis nasional (PSN) kawasan industri Malili terlelak pada tiga lokasi yakni desa Harapan, Pongkeru dan Pasi-Pasi di kecamatan Malili kabupaten Luwu Timur," 

Berikut daftar proyek nasional di Sulsel

  1. Bioetanol berbasis tebu. PSN ini dikoordinasikan oleh Kementerian ESDM
  2. Program hilirisasi kelapa sawit, kepala, dan rumput laut
  3. Program Hilirisasi Nikel, Timah Bauksit, dan Tembaga. Pelaksananya PT MIND ID dan swasta
  4. Kawasan Industri Bantaeng di Sulawesi Selatan oleh pihak Swasta
  5. Kawasan Industri Indonesia Huali lndustry Park di Sulawesi Selatan oleh pihak Swasta


Bendungan Jenelata Gowa tak Masuk 
Bendungan Jenelata tak masuk dalam program strategis nasional Presiden Prabowo Subianto

Padahal, proyek ini sudah masuk sejak era Presiden Joko Widodo. 

Pembangunan Bendungan Jenelata menggunakan dana pinjaman (loan agreement) serta dana pendampingan dari Kementerian PUPR.

Pengerjaan proyek ini diamanahkan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan KSO CAMC Engineering Co., Ltd dari China.

Anggarannya mencapai Rp 4,1 triliun, dengan 85 persen anggaran berasal dari China, sementara 15 persen bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menahan gelontoran anggaran untuk infrastruktur baru pada 2025.

Akibatnya, rencana pembangunan dua proyek bendungan di Sulsel harus terhenti.

"Ke depan, rencana kita untuk pembangunan Bendungan Rongkong di Luwu Utara dan Bendungan Walimpong di Wajo sementara ditunda," jelas Suryadarma.

Saat ini, pemerintah fokus pada sektor pangan. Prabowo ingin membawa Indonesia menuju swasembada pangan, yang membutuhkan anggaran besar.

Penyesuaian anggaran pun dilakukan, mengalihkan sebagian anggaran dari infrastruktur ke sektor pangan.

"Bukan pemerintah tidak mau, tetapi anggaran difokuskan untuk swasembada pangan," lanjutnya.

Suryadarma menegaskan bahwa instruksi ini hanya berimbas pada rencana pembangunan dua bendungan.

Karena pembangunan bendungan yang sudah berjalan fisik tetap dilanjutkan.

"Pembangunan bendungan baru ditunda, tetapi yang sudah berjalan fisik tetap dilanjutkan. Apalagi Jenelata ini ada loan agreement dengan pemerintah China. Kalau diputuskan sepihak, bisa berisiko," kata Suryadarma.

Saat ini, pembangunan bendungan di Sulsel hanya berlanjut di Bendungan Jenelata yang sedang progres. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved