Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil 2 Jenderal Bintang 3 Lulusan Akpol Pensiun 2025, Kapolda Jatim hanya 39 Hari Pangkat Komjen

Dua jenderal bintang tiga bakal pensiun 2025 yaitu Komjen Imam Sugianto dan Komjen Ahmad Dofiri.

Editor: Sudirman
Tribun Kaltim / Dokumen Polri
JENDERAL POLRI - Komjen Imam Sugianto dan Komjen Ahmad Dofiri. Dua jenderal bintang tiga ini bakal pensiun 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua jenderal bintang tiga bakal memasuki usia pensiun 2025.

Mereka Komjen Imam Sugianto dan Komjen Ahmad Dofiri.

Komjen Imam Sugianto menjabat Astamaops Polri.

Ia pecah bintang tiga pada 31 Januari 2025.

Selain menjabat Astamaops Polri, Komjen Imam Sugianto, juga masih dipercaya menjabat Kapolda Jatim.

Baca juga: Sosok Polisi Pangkat AKBP Dipecat Polri Kasus Penyuka Sesama Jenis, Pernah Jabat Kapolres

Ia promosi naik pangkat menjelang memasuki masa pensiun Polri.

Imam Sugianto akan pensiun pada 11 Maret 2025 atau saat berusia 58 tahun.

Jenderal asal Jawa Timur ini lahir 11 Maret 1967.

Artinya jika terhitung mulai 1 Fabruari sampai 11 Maret, maka ia hanya menjabat jenderal bintang tiga selama 39 hari.

Sementara Komjen Ahmad Dofiri menjabat sebagai Wakapolri.

Ia menjabat Wakapolri sejak  11 November 2024.

Ahmad Dofiri menggantikan Komjen Agus Andrianto yang dipercaya menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Lulusan Akpol 1989 ini akan pensiun 4 Juni 2025.

Komjen Ahmad Dofiri lahir 4 Juni 1967.

Artinya ia sudah akan berusia 58 tahun 2025.

Jika dihitung dari 18 Februari, maka Komjen Ahmad Dofiri masih akan menjabat Wakapolri selama 106 hari ke depan.

Sosok Irjen Imam Sugianto

Ia lahir di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada tanggal 11 Maret 1967.

Imam Sugianto adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

Irjen Imam Sugianto menjabat Kapolda Jawa Timur sejak Oktober 2023.

Sebelum bertugas di Jawa Timur, ia menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur pada 2021 hingga 2023.

Karir cemerlangnya berawal saat ia ditunjuk menjabat Ajudan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Imam mendampingi SBY mulai 2012 sampai 2014.

Di Akpol, ia satu angkatan dengan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.S.i., M.M.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Imam antara lain yakni PTIK, Sespim, dan Lemhannas (2017).

Karier Irjen Imam Sugianto telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Imam tercatat pernah menjabat sebagai Kasat Intelkam Polwiltabes Surabaya dan Kapolresta Surabaya Timur.

Selain itu, jenderal asal Malang ini juga sempat menduduki posisi sebagai Kapolres Gresik (2008) dan Sespri Kapolri.

Karier Imam makin melejit setelah ia didapuk menjadi Kapolres Metro Bekasi Kota pada tahun 2009.

Pada tahun 2011, Imam ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Setelah itu, ia dipercaya untuk mendampingi Presiden ke-6 RI SBY sebagai Ajudan Presiden RI pada tahun 2012.

Dua tahun kemudian, Imam lalu dimutasi menjadi Wakapolda D.I.Y. setelah masa jabatan SBY sebagai Presiden telah habis.

Semenjak itu pula karier Imam Sugianto kian moncer.

Pada tahun 2015, polisi jenderal bintang 2 ini ditugaskan untuk menjabat posisi sebagai Karobinops Sops Polri.

Kemudian, Imam Sugianto ditunjuk menjadi Wakapolda Kalimantan Barat pada tahun 2019.

Pada tahun 2020, ia lalu ditugaskan sebagai Asisten Operasi Kapolri.

Satu tahun kemudian, Imam yang sudah menyandang pangkat Irjen atau bintang 2 diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim).

Barulah di tahun 2023 Imam Sugianto diutus untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Pol. Purn. Dr. Toni Harmanto, M.H.

Sejumlah penghargaan tanda jasa pun juga pernah diraih Imam selama bertugas sebagai anggota Polri, di antaranya:

Rekam jejak

Rekam jejak karier Irjen Imam Sugianto sebagai anggota Polri tidaklah main-main.

Selain pernah menjadi Asisten Pribadi Kapolri hingga Ajudan Presiden ke-6 RI SBY, Imam juga telah memberantas berbagai kasus.

Saat menjabat sebagai Kapolda Kaltim, Imam berhasil mengusut tuntas praktik tambang ilegal.

Sejak awal menjabat, Imam secara bertahap dan pasti mulai menertibkan praktik pertambangan ilegal, di mana Provinsi Kaltim kerap diliputi isu permasalahan sosial ekonomi kemasyarakatan mengenai praktik tambang ilegal.

Irjen Imam Sugianto mengaku pihaknya berhasil mengagalkan beberapa kasus tambang ilegal sepanjang 2023.

Setidaknya hingga Mei 2023 lalu, tercatat sebanyak 26 kasus tambang ilegal yang berhasil diungkap dan ditindak secara hukum.

Harta kekayaan

Irjen Imam Sugianto tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp11 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 18 Maret 2024.

Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Irjen Imam Sugianto.

Profil Komjen Ahmad Dofiri

Komjen Ahmad Dofiri menjabat Wakapolri sejak  11 November 2024.

Ia menggantikan Komjen Agus Andrianto yang dipercaya menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Ahmad Dofiri dan Agus Andrianto sama-sama lulusan Akpol 1989.

Komjen Ahmad Dofiri lahir di Indramayu, Jawa Barat (Jabar), pada tanggal 4 Juni 1967.

Ia menjabat Irwasum Polri sejak Februari 2023 menggantikan Komjen Pol. (Purn.) Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si.

Sebelumnya menduduki posisi sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri.

Sepanjang kariernya, Ahmad Dofiri juga pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Yogyakarta dan Jawa Barat (Jabar).

Ahmad Dofiri merupakan senior Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Akademi Kepolisian.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan lulusan Akpol 1991.

Sementara Komjen Ahmad Dofiri adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

Ia satu angkatan dengan Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.

Komjen Ahmad Dofiri adalah peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik Akpol.

Karier Komjen Dofiri sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Perwira tinggi (pati) Polri ini tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kapolres Bandung (2007).

Wakapolwiltabes Bandung (2009), Kapoltabes Yogyakarta (2009), dan Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri (2010).

Selain itu, Ahmad Dofiri juga pernah menduduki posisi sebagai Koorspripim Polri (2010).

Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012), Wakapolda DIY (2013), dan Karobinkar SSDM Polri (2014).

Karier Ahmad Dofiri makin cemerlang setelah ia didapuk menjadi Kapolda Banten pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama, Ahmad Dofiri dimutasi menjadi Karosunluhkum Divkum Polri.

Masih pada tahun 2016, ayah tiga anak ini kemudian diangkat menjadi Kapolda D.I.Y.

Setelah itu, Ahmad Dofiri ditunjuk menjadi Asisten Logistik Kapolri pada tahun 2019.

Pada tahun 2020, Ahmad Dofiri diamanahkan untuk menjabat sebagai Kapolda Jabar.

Kemudian, Ahmad Dofiri dipercaya untuk mengisi posisi sebagai Kabaintelkam Polri pada tahun 2021.

Pada tahun 2023, Komjen Ahmad Dofiri kemudian dimutasi menjadi Irwasum Polri.

Rekam Jejak 

Sepanjang kariernya, Komjen Ahmad Dofiri memiliki rekam jejak yang cemerlang.

Ia tercatat pernah menjadi pimpinan sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap Irjen Pol. Ferdy Sambo, S.H., S.I.K., M.H. pada Agustus 2022.

Dalam sidang KKEP itu, Ahmad Dofiri menjatuhkan putusan berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias memecat bekas Kadiv Propam Polri tersebut.

Mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo merupakan terpidana kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J pada Jumat, (19/8/2022).

Irjen Ferdy Sambo dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 jo 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Harta Kekayaan Ahmad Dofiri

Ahmad Dofiri terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2023.

Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Ahmad Dofiri memiliki harta senilai Rp7.320.000.000 (Rp7,3 miliar).

Kekayaan Dofiri terbagi ke dalam sejumlah aset, seperti tanah dan bangunan.

Di antaranya di Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bandung Barat.

Total, nilai aset tanah dan bangunan Ahmad Dofiri mencapai angka Rp4.950.000.000.

Selanjutnya, dia mempunyai aset berupa alat transportasi dan mesin.

Aset tersebut terdiri dari tiga mobil dengan nilai Rp800.000.000.

 Aset lain milik Ahmad Dofiri yang tercatat di LHKPN ialah harta bergerak lainnya sebesar Rp200.000.000 serta kas dan setara kas sebanyak Rp1.370.000.000.

Selain itu, pria kelahiran Jawa Barat tersebut juga tercatat tak memiliki hutang.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved