Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Batas Waktu Sholat Isya, Apa Boleh Dikerjakan Larut Malam Lanjut Tahajud?

Sholat Isya menjadi sholat yang mempunyai waktu terpanjang dan ada yang melaksanakannya di akhir waktu.

Editor: Hasriyani Latif
Grafis Tribun Timur/ Muhlis
SHOLAT ISYA - Ilustrasi sholat. Sholat Isya merupakan satu di antara sholat wajib yang diperintahkan bagi umat Islam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sholat Isya adalah sholat fardu empat rakaat yang dilakukan di malam hari.

Sholat Isya menjadi sholat yang mempunyai waktu terpanjang.

Ada juga orang Islam yang melaksanakan Sholat Isya di akhir waktu.

Lantas, seperti apa aturan batas waktu Sholat Isya?

Apakah boleh dikerjakan larut malam lanjut sholat tahajud?

Dari video unggahan YouTube Buya Yahya, ada jemaah menyampaikan bahwa dirinya memiliki kesulitan bangun pada malam hari untuk mengerjakan sholat tahajud.

Namun jika ia menunda sholat isya dan mengerjakannya pada akhir waktu, maka ia akan terbangun dan bisa sekalian menunaikan sholat tahajud.

Buya Yahya lalu menjawab, lebih baik jika sholat isya dikerjakan tepat pada waktunya.

Baca juga: 5 Doa di Pagi Hari, Amalkan Agar Rezeki Datang dari Segala Penjuru

Sekalipun tidak dikerjakan tepat pada waktunya, kata Buya Yahya, bisa dikerjakan sebelum tidur.

"Jangan biasakan sholat tahajud sekalian sama sholat isya. Kecuali Anda tertidur, itu babnya beda" kata Buya Yahya seperti dilansir dari tayangan video yang diunggah pada 8 Agustus 2019.

"Tapi kalau Anda sengaja, itu tidak baik," sambung Buya Yahya.

Buya Yahya pun kemudian memberikan pemahaman mengenai sholat tahajud.

Shalat tahajud, jelasnya, adalah semua sholat yang dikerjakan setelah seseorang tertidur.

"Hajata itu tidur. Tahajata meninggalkan tidur. Jadi, Anda lagi lelap dalam tidur, terbangun melakukan tahajud,"

"Maka kalau orang sholat isya pun jadi tahajud. Karena dilakukan setelah tidur. Masalah keutamaan babnya beda" jelas Buya Yahya.

Lebih lanjut Buya Yahya memaparkan, dalam ibadah sholat malam, sebenarnya yang lebih penting untuk dilakukan merupakan shalat witir.

Sebab, menurut Buya Yahya, witir merupakan sholat sunnah yang sangat dikukuhkan untuk dikerjakan oleh ummat muslim.

"Witir itu adalah sunnah yang dikukuhkan untuk kita ummat Nabi Muhammad SAW dan wajib bagi Rasulillah," sebut Buya Yahya.

"Jadi witir upayakan jadi sholat penutup Anda," lanjutnya.

Tata Cara Sholat Isya

- Niat Sholat Isya sendiri

أُصَلِّ فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala

“Aku niat salat fardhu isya, empat raka’at, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”

- Niat Sholat Isya Sebagai Makmum

اُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli fardhol 'isyaa-i arba'a raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Isya empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala"

- Tata Cara Sholat Isya

1. Takbiratul ihram lalu membaca Allahu Akbar

2. Membaca doa iftitah

3.  Membaca al Fatihah

4. Membaca surah pendek

5.  Ruku' dengan tuma'ninah

"سبحان ربي العظيم وبحمده" sebanyak 3 kali.

6.  I'tidal dengan tuma'ninah, lalu membaca:

ربنا لك اللحمد

Robbanaa lakal hamdu

7.  Sujud

سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."

8. Duduk diantara dua sujud

رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

9. Sujud

سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

10.  Kembali berdiri

Rakaat kedua

1. Membaca alfatihah

2.  Membaca surah pendek

3.  Ruku' dengan tuma'ninah

4.  I'tidal dengan tuma'ninah

5.  Sujud

6.  Duduk diantara dua sujud

7.  Sujud

8. Tasyahud awal

Bacaan doa tahiyat awal:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh.

Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh.”

* lanjut rakaat ketiga dan keempat, pada rakaat keempat bacaan tasyahud akhir selanjutnya salam.

Berikut adalah bacaan tasyahud akhir Solat:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh.

Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid.

Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.”

Selanjutnya, kita bisa berdoa dengan do’a yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarril masihid dajjal (Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal).” (HR. Muslim no. 588)

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved