Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Gagal Menang 5 Laga Beruntun, Ananda Raehan: Kami Telah Bekerja Keras

Total dari lima pertandingan dilakoni, PSM Makassar cuma mengumpulkan tiga poin, hasil tiga kali seri dan dua kali kalah.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Official PSM Makassar
ANANDA RAEHAN – Gelandang PSM Makassar, Ananda Raehan melakukan tekel kepada penyerang PSIS Semarang, Evandro Brandao pada pekan 23 Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2025) malam. PSM Makassar imbang 1-1 PSIS Semarang. 

Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. 

PSM Makassar dan PSIS Semarang pun harus puas berbagi poin satu di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2025) malam.

Bagi Juku Eja satu poin membuat mereka tertahan di peringkat delapan dengan 33 poin, sedangkan PSIS Semarang di urutan 14 dengan 22 poin.

Usai pertandingan, Yuran Fernandes mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan untuk kembali membantu PSM Makassar dalam pertandingan.

Ia menyampaikan, Pasukan Ramang datang ke markas PSIS Semarang dengan target membawa pulang tiga poin.

Sayangnya, tak ada gol tambahan berhasil dicetak timnya di menit-menit terakhir laga.

"Saya datang dari cedera untuk membantu tim. Sayangnya, saya tidak dapat membantu untuk meraih tiga poin," katanya dikutip dari instagram @liga1match, Senin (17/2/2025).

"Kami tidak bisa mencapai target kami untuk pertandingan ini. Saya berharap di pertandingan berikutnya kami bisa mendapat tiga poin itu," tambahnya.

Yuran Fernandes menyinggung gol pertamanya yang dianulir oleh wasit Ginanjar Rahman.

"Saya hanya ingin mengatakan bahwa gol pertama bukanlah suatu kesalahan, karena jika orang yang sama melakukan hal yang sama kepada saya. Ini bukan penalti. Kenapa dia bilang terjatuh, ini bukan jatuh. Saya tidak mengerti," keluhnya.

Pemain asal Tanjung Verde ini juga memberikan kritikan pedas untuk sepak bola Indonesia dan wasit.

Ia menyebut, tidak berkembangnya sepak bola Indonesia karena wasit, bukan karena pemain. Kualitas wasit dinilai sangat kurang.

"Anda bisa mendatangkan 10 pemain asing sepak bola di sini tidak berkembang karena adanya wasit. Wasit tidak memiliki kualitas untuk Liga 1," sebutnya.

Yuran Fernandes menambahkan, wasit tidak menghargai kerja keras PSM Makassar. Keputusannya dinilai banyak keliru.

"Wasit  tidak menghormati tim kami hari ini," ucapnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved